Saturday, November 2, 2013

Ini 7 Proyek Rahasia CIA Yang Terkuak Ke Publik

1. Proyek Manhattan

Ini adalah proyek yang berujung pada kematian ratusan ribu orang. Dimulai diam-diam pada tahun 1939, Proyek Manhattan, menghasilkan bom atom pertama di muka Bumi.

Riset dipimpin fisikawan Amerika Julius Robert Oppenheimer, kendali proyek secara keseluruhan ada di tangan Mayor Jenderal Leslie Groves dari US Army Corps of Engineers.

Meski melibatkan 30 tempat riset dan produksi yang berbeda, Proyek Manhattan sebagian besar proyeknya dilaksanakan di tiga tempat rahasia: Hanford di Washington, Los Alamos di New Mexico, dan Oak Ridge di Tennesse yang lokasinya dirahasiakan sampai akhir Perang Dunia II.


Proyek Manhattan menghasilkan rancangan, produksi, dan peledakan dari tiga bom nuklir pada 1945. Yang pertama, menggunakan plutonium dibuat di Hanford, dites pada 16 Juli di Situs Trinity, tes nuklir pertama dunia, dekat Alamogordo, New Mexico. Ledakan menciptakan awan cendawan (jamur) yang membentang selebar 12.200 meter. Kekuatannya setara dengan 15 ribu TNT.

Sebulan kemudian Jepang jadi lokasi uji coba. Bom uranium disebut Little Boy diledakan pada 6 Agustus di kota Hiroshima, Jepang. Yang ketiga, bom plutonium disebut Fat Man, diledakan pada 9 Agustus di atas kota Nagasaki. Sebuah tragedi di akhir Perang Dunia II yang merenggut ratusan ribu nyawa. Dua bom di Jepang adalah satu-satunya senjata nuklir, sampai saat ini, yang digunakan dalam perang.

Hari ketika bom atom meledak, Oppenheimer bersorak atas kesuksesan misinya. Namun beberapa bulan kemudian ia menyesal bukan main. Apalagi, Pemerintah AS menggunakan tragedi Hiroshima untuk mempercepat perlombaan senjata nuklir dan bukan untuk menciptakan perdamaian dunia.

Suatu hari ia bertemu Presiden Harry S. Truman di Gedung Putih dan berkata, "Pak Presiden, aku merasa tanganku berlumuran darah," kata dia, merujuk pada Tragedi Hiroshima-Nagasaki, seperti dimuat Daily Mail. Pernyataan yang membuat Truman marah dan menyebut Oppenheimer sebagai 'ilmuwan cengeng'.

Pernyataan yang sama diucapkan Oppenheimer 20 tahun kemudian. "Saat ini aku menjadi Kematian. Penghancur dunia."

2. Operasi Paperclip

Pada September 1946, Presiden Harry Truman memberikan izin berlangsungnya sebuah program yang diberi nama Operasi Paperclip yang bertujuan 'mencuri' ilmuwan dari Nazi Jerman dan memindahkan mereka ke AS.

Para pejabat dari Office of Strategic Services (cikal bakal CIA) merekrut ilmuwan- ilmuwan Jerman untuk membantu pembangunan di Negeri Paman Sam setelah perang -- sekaligus memastikan pengetahuan ilmiah yang berharga dan strategis tak jatuh ke tangan Uni Soviet, serta Jerman Barat dan Jerman Timur.

Kala itu, pencapaian teknologi Jerman mengejutkan para ilmuwan Sekutu yang ikut dengan pasukan invasi ke Jerman pada tahun 1945.

Roket supersonik, gas syaraf, pesawat terbang jet, rudal jelajah, teknologi stealth dan bahan lapis baja yang lebih keras adalah beberapa teknologi terobosan yang dikembangkan di dalam laboratorium dan pabrik Nazi, bahkan saat Jerman hampir kalah perang.

Amerika Serikat dan Uni Soviet-lah, pada awal-awal Perang Dingin, yang bersaing dan berpacu dengan waktu untuk menemukan rahasia ilmiah Hitler yang belum terungkap.

Pada Mei 1945, pasukan legiun Stalin berhasil menguasai beberapa laboratorium penelitian atom di Institut Kaiser Wilhelm yang terkenal di pinggiran Berlin. Ini memberi mereka teknologi yang kemudian digunakan untuk membangun gudang senjata nuklir Soviet.

Sementara, Salah satu ilmuwan yang direkrut adalah ahli roket, Wernher von Braun, yang menjadi otak misi Apollo Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Dia mestinya tak masuk kriteria karena keterkaitannya dengan Nazi. Von Braun adalah anggota berbagai organisasi Nazi dan memegang jabatan di pasukan khusus Nazi, SS.

Tidak lama kemudian Mayor Jenderal Hugh Knerr, wakil panglima pada Angkatan Udara AS di Eropa menulis: "Pendudukan lembaga ilmiah dan industri Jerman mengungkapkan kenyataan yang mengejutkan bahwa kami sangat terbelakang dalam banyak lapangan penelitian," demikian kutip dari BBC.

"Kalau kami tidak meraih kesempatan ini untuk menguasai alat dan otak yang mengembangkan teknologi itu dan mempekerjakan mereka, kami akan tetap tertinggal bertahun-tahun."

3. Proyek Grudge

Sementara Area 51 tak secara khusus ditujukan untuk meneliti makhluk ekstrateresterial, Angkatan Udara AS diam-diam menyelidiki eksistensi UFO.

Proyek Grudge, adalah program jangka pendek yang diluncurkan pada 1949 untuk menyelidiki benda terbang aneh, seperti piring terbang. Misi ini melanjutkan program sebelumnya yang dinamakan Proyek Sign yang melaporkan pada 1949 bahwa sebagian penampakan diduga UFO sejatinya adalah pesawat terbang yang tak ada data khusus untuk menentukan asal usulnya.

Kritik terhadap Project Grudge, bahwa program tersebut semata-mata ditetapkan untuk menghilangkan prasangka laporan UFO untuk menenangkan masyarakat dan hanya sedikit penelitian aktual yang dilakukan.

Sebaliknya, banyak pula yang berkata bahwa pemerintah pernah menutup-nutupi proyek ini dari pantauan masyarakat umum, seperti pada awal kasus kecelakaan di Roswell, New Mexico. Pada bulan Juli 1947, pejabat militer mengadakan siaran pers bahwa reruntuhan telah ditemukan dari pesawat luar angkasa asing yang jatuh, namun kemudian menarik kembali pernyataan mereka keesokan harinya.

Dalam bukunya, Edward J. Ruppelt, Kapten Angkatan Udara sekaligus direktur proyek menulis, "Tak butuh banyak waktu saat mempelajari dokumen UFO lama, untuk melihat bahwa prosedur standar intelijen tidak diikuti dalam Proyek Grudge. Segala sesuatu yang dievaluasi dengan premis bahwa UFO sejatinya tak ada. Apapun yang Anda lihat atau dengar, jangan percaya."

Setelah bubar, Proyek Grudge bermetamorfosa menjadi "Blue Book Project" yang pada tahun 1969 resmi diakhiri oleh pemerintah Amerika Serikat.

No comments:

Post a Comment