Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang
menyiapkan pergantian perwira tinggi di tubuh TNI dan Polri. Rencana
tersebut karena alasan pensiun sejumlah perwira tinggi hingga evaluasi
kepemimpinan pasca-bentrokan antara tentara dan polisi di Batam.
Demikian disampaikan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto di Istana
Kepresidenan, Jakarta, Jumat (21/11/2014).
“Sebelum ada peristiwa di Batam, rencana untuk pergantiannya sudah
ada. Setelah peristiwa di Batam tentunya membuat ada konteks baru ya,
konteks baru bagaimana ini dijadikan dasar evaluasi untuk penempatan
pejabat-pejabat strategis di wilayah-wilayah tertentu,” kata Andi.
Menurut dia, Dewan Jabatan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) sudah
bersidang untuk memproses pergantian pucuk pimpinan di TNI dan Polri.
Andi mengaku memang sudah saatnya bagi Presiden untuk mengganti sejumlah
perwira tinggi dengan level bintang tiga dan empat di kedua institusi
itu karena sejumlah perwira tinggi akan memasuki masa pensiun.
Dia menyebutkan, Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal IB Putu
Dunia akan pensiun pada Desember 2014 dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut
Laksamana Marsetio akan pensiun pada Februari 2015.
“Wanjakti TNI/Polri sudah bersidang, nanti hasilnya akan dilaporkan
ke Presiden minggu depan untuk kemudian Presiden memutuskan
jabatan-jabatan strategis apa yang akan diganti di Mabes TNI. Biasanya,
kalau pergantian di Mabes TNI akan dilakukan juga di Mabes Polri,” papar
Andi.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhi
Purdijatno juga telah dimintai pendapatnya soal posisi-posisi strategis
di TNI dan Polri.
“Prosesnya akan berlangsung sampai Desember,” tambah Andi.
Presiden Jokowi
menaruh perhatian khusus terhadap bentrokan yang terjadi antara tentara
dan polisi di Mako Brimob Polda Kepulauan Riau, di Tembesi, Batam. Satu
orang tentara tewas dalam baku tembak.
Presiden memerintahkan agar kedua institusi memberikan solusi konkret yang bersifat permanen dalam waktu dekat.
No comments:
Post a Comment