PROPOSAL PENELITIAN TANAMAN CABAI RAWIT
A. Latar
Belakang
Tanaman cabai rawit dalam bahasa latinnya Capsicum
Frustescens L. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik, yang menyukai daerah
kering dan ditemukan pada ketinggian 0,5 – 1.250 meter di atas permukaan laut.
Bagi masyarakat Indonesia,
buah cabai merupakan
salah satu bahan
yang tidak bisa
dipisahkan dengan masakan
sehari-hari. Di dalam cabai rawit tiap 100 gram mengandung 103 kal
energi, 4,7g protein, 2,4 g lemak, 19,9g
karbohidrat, 45mg kalsium,
85mg fosfor, 11,050SI
vitamin A, 70mg vitamin C (Husna
Amin,2007). Buahnya mengandung kapsaisin, kapsantin, karotenoid, alkaloid
atsiri, resin, minyak menguap, vitamin (A dan C). Kapsaisin memberikan rasa
pedas pada cabai, berkhasiat untuk melancarkan
aliran darah serta
pematirasa kulit. Biji
cabai rawit mengandung solanine,
solamidine, solamargine, solasodine, solasomine, dan steroid.
Tumbuhan cabai yang mulanya kecil tumbuh menjadi besar
seiring dengan berjalannya waktu dan perlakuan yang diperolehnya. Pertumbuhan
yang dialami oleh tumbuhan cabai tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Salah satunya adalah pemberian nutrisi. Dalam hal ini adalah jenis pupuk.
Oleh karena itu kami memilih pengaruh pupuk terhadap
pertumbuhan batang tanaman cabai sebagai objek penelitian kami.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis
dapat menarik suatu rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah jenis
pupuk mempengaruhi pertumbuhan batang tanaman cabai rawit?
2. Apa pengaruh
jenis pupuk terhadap pertumbuhan batang tanaman cabai rawit?
C. Hipotesis
Jenis pupuk mempengaruhi pertumbuhan batang tanaman cabai
rawit.
D. Identifikasi
Variabel
a. 1. Variabel
bebas: Jenis pupuk
2. Definisi operasional variabel bebas :
Jenis pupuk dibedakan pada setiap pot yang telah diisi biji
tanaman cabai rawit. Pupuk-pupuk yang digunakan, yaitu: pupuk NPK, pupuk
kandang, dan pupuk urea.
b. 1. Variabel
kontrol:
- intensitas
cahaya
- jenis tanah
- suhu
- jumlah air
- jenis
tanaman cabai
- waktu
pemberian pupuk
- jumlah
pupuk
- kelembapan
2. Definisi operasional variabel kontrol :
Semua variabel kontrol diperlakukan sama.
c. 1. Variabel
terikat: kecepatan pertumbuhan batang tanaman cabai
2. Definisi operasional variabel terikat :
Pertumbuhan tanaman cabai diukur setiap hari dengan
menggunakan mistar.
E. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh jenis pupuk terhadap pertumbuhan
batang tanaman cabai.
F. Manfaat
Penelitian
1. Sebagai
masukan kepada para petani cabai tentang jenis pupuk yang dapat mempercepat
laju pertumbuhan batang tanaman cabai.
2. Melatih cara
berpikir kritis dan ilmiah serta mengasah kemampuan bereksperimen secara
ilmiah.
G. Langkah Percobaan
1. Seleksi biji
cabai dengan cara merendam biji cabai yang akan ditanam ke dalam air.
Amati biji. Jika biji tenggelam,maka biji itu yang baik
untuk ditanam. Sedangkan jika biji tersebut terapung maka biji tersebut kurang
baik untuk ditanam.
Jadi pilih biji yang tenggelam.
2. Jemur biji
cabai yang telah dipilih selama 24 jam.
3. Siapkan media
yang diperlukan untuk penanaman biji cabai seperti pot, tanah, biji, dll.
4. Masing –
masing pot diberi tanda A, B, dan C
5. Tanam biji
cabai pada pot yang telah diisi oleh tanah dengan takaran yang sama.
6. Beri pupuk
yang berbeda ke dalam masing – masing pot.
7. Amati dan
catat pertumbuhan tanaman cabai pada masing – masing pot setiap hari.
H. Alat dan Bahan
1. Alat:
- pot
- sekop
- penggaris
- alat tulis
- benang
2. Bahan :
- 15 biji cabai
- tanah
- pupuk buatan: NPK
dan Urea
- pupuk alami: pupuk
kandang
- air
No comments:
Post a Comment