LAMTORO
Lamtoro (Leucaena leucocephala) atau disebut juga petai cina
adalah sejenis perdu dari suku Leguminosae (polong-polongan). Lamtoro Gung
berasal dari Meksiko dan Amerika tropis lainnya.
Benihnya kemudian dibawa oleh penjajah Spanyol ke Filipina
pada abad 16 dan dari Filipina, Lamtoro Gung menyebar ke pelbagai belahan
dunia.
Tanaman lamtoro dapat tumbuh tinggi dengan tajuk yang lebar,
sehingga sangat cocok dengan salah satu fungsinya sebagai tanaman pelindung.
Daun lamtoro merupakan daun majemuk dengan ukuran yang kecil dan jumlah yang
banyak. Nama ilmiahnya, leucocephala yang bila diterjemahkan secara bebas
berarti berkepala putih (leu=putih; cephala=kepala), mengacu kepada
bongkol-bongkol bunganya yang berwarna keputihan. Buah lamtoro atau polongnya
banyak dimanfaatkan untuk masakan maupun obat.
Lamtoro adalah salah satu jenis polong-polongan yang
dianggap serbaguna. Lamtoro telah sejak lama digunakan sebagai pohon penaung di
perkebunan kopi dan kakao serta sebagai rambatan hidup bagi tanaman-tanaman
merambat seperti lada dan panili. Sebagai salah satu jenis polong-polongan,
daun lamtoro mengandung nitrogen dengan kadar relatif tinggi sehingga baik
digunakan sebagai pupuk hijau. Daun lamtoro berprotein tinggi dan sering
digunakan sebagai pakan ternak ruminansia. Daun, bunga dan biji lamtoro juga
dapat dipergunakan sebagai pakan ikan, baik dalam keadaan segar maupun setelah
diolah lebih lanjut.
Pola daun tanaman ini
merupakan model untuk pola kebun buah di Taman Wisata Mekarsari (TWM), sehingga
tanaman ini dapat ditemukan di hampir seluruh areal TWM. Lokasi di mana tanaman
ini banyak ditemukan antara lain Saung Adem (Wahana Kebun Melon), areal Kebun
Sirsak, Areal Kebun Blok D, Areal Danau, dan masih banyak lagi.
No comments:
Post a Comment