KOMPOS |
Kompos atau humus adalah sisa-sisa mahluk hidup
yang telah mengalami pelapukan, bentuknya sudah berubah seperti tanah dan tidak
berbau. Kompos memiliki kandungan hara yang lengkap meskipun
persentasenya kecil. Kompos juga mengandung senyawa-senyawa lain yang sangat
bermanfaat bagi tanaman.
Kompos ibarat multivitamin bagi tanah dan tanaman.
Kompos memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah. Kompos akan mengembalikan
kesuburan tanah. Tanah keras akan menjadi lebih gembur. Tanah miskin akan
menjadi subur. Tanah masam akan menjadi lebih netral. Tanaman yang diberi
kompos tumbuh lebih subur dan kualitas panennya lebih baik daripada tanaman
tanpa kompos.
Pada prinsipnya semua bahan yang berasal dari
mahluk hidup atau bahan organik dapat dikomposkan. Daun-daunan, pangkasan
rumput, ranting, dan sisa kayu dapat dikomposkan. Kotoran ternak, binatang,
bahkan kotoran manusia bisa dikomposkan. Kompos dari kotoran ternak lebih
dikenal dengan istilah pupuk kandang. Sisa makanan dan bangkai binatang bisa
juga menjadi kompos.
Membuat kompos sangat mudah. Secara alami bahan
organik akan mengalami pelapukan menjadi kompos, tetapi waktunya lama antara
setengah sampai satu tahun tergantung bahan dan kondisinya. Agar proses
pengomposan dapat berlangsung lebih cepat perlu perlakuan tambahan.
Pembuatan kompos dipercepat dengan menambahkan
aktivator atau inokulum atau biang kompos. Aktivator ini adalah jasad renik
(mikroba) yang bekerja mempercepat pelapukan bahan organik menjadi kompos.
Bahan organik yang lunak dan ukurannya cukup kecil dapat dikomposkan tanpa
harus dilakukan pencacahan. Tetapi bahan organik yang besar dan keras,
sebaiknya dicacah terlebih dahulu. Aktivator kompos harus dicampur merata ke
seluruh bahan organik agar proses pengomposan berlangsung lebih baik dan cepat.
Bahan yang akan dibuat kompos juga harus cukup
mengandung air. Air ini sangat dibutuhkan untuk kehidupan jasad renik di dalam
aktivator kompos. Bahan yang kering lebih sulit dikomposkan. Akan tetapi
kandungan air yang terlalu banyak juga akan menghambat proses pengomposan. Jadi
basahnya harus cukup. Bahan juga harus cukup mengandung udara. Seperti halnya
air, udara dibutuhkan untuk kehidupan jasad renik aktivator kompos.
Untuk melindungi kompos dari lingkungan luar yang
buruk, kompos perlu ditutup. Penutupan ini bertujuan untuk melindungi bahan/jasad
renik dari air hujan, cahaya matahari, penguapan, dan perubahan suhu.
Bahan didiamkan selama beberapa waktu hingga kompos
matang. Lama waktu yang dibutuhkan antara 2 minggu sampai 6 minggu tergantung
dari bahan yang dikomposkan. Bahan-bahan yang lunak dapat dikomposkan dalam
waktu yang singkat, 2 – 3 minggu. Bahan-bahan yang keras membutuhkan waktu
antara 4 – 6 minggu. Ciri kompos yang sudah matang adalah bentuknya sudah
berubah menjadi lebih lunak, warnanya coklat kehitaman, tidak berbau menyengat,
dan mudah dihancurkan/remah.
No comments:
Post a Comment