Rancangan Penelitian Eksperimen
Semua rancangan percobaan atau
eksperimen mempunyai karakteristik sentral yaitu didasarkan pada adanya
manipulasi variabel bebas dan mengukur efek pada variabel terikat. Rancangan
eksperimen klasik terdiri dan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Kelompok eksperimen, variabel bebasnya dimanipulasi. Dalam kelompok kontrol
variabel terikatnya yang diukur, maka tidak ada perubahan yang dibuat pada
variabel bebasnya.
Secara umum ciri rancangan penelitian
eksperimen yang baik adalah:
1. Subyek secara acak dipilih ke dalam kelompok-kelompok.
2. Peneliti merancang manipulasi yang akan diberikan pada
variabel eksperimen dan dilakukan kontrol yang ketat.\
3. Terdapat setidak-tidaknya dua kelompok yaitu kelompok
eksperimen dan kontrol yang satu sama lain sebagai pembanding.
4. Selalu digunakan analisis varians untuk meminimalkan varians
dan error dan memaksimumkan varians dari variable yang diteliti dan berkaitan
dengan hipotesis yang ditetapkan.
Oleh karena peneliti harus mampu
melakukan kontrol yang ketat terhadap variabel eksperimen, maka ada tiga
prinsip dasar dalam pelaksanaan rancangan eksperimen yaitu:
1. Replikasi, pengulangan dari eksperimen dasar. Hal ini
berguna untuk memberikan estimasi yang lebih tepat terhadap error eksperimen
dan memperoleh estimasi yang lebih baik terhadap rata-rata pengaruh yang
ditimbulkan dan perlakuan.
2. Randomisasi, bermanfaat untuk meningkatkan validitas dan mengurangi
bias utamanya dalam hal pembagian kelompok dan perlakuan.
3. Kontrol internal, melakukan penimbangan. bloking. dan
penge4ompokan dan unit-unit percobaan yang digunakan. Hal ini bermanfaat untuk
membuat prosedur yang lebih akurat, efisien, dan sensitif.\
Error eksperimen dalam sebuah
penelitian eksperimen dapat terjadi karena beberapa hal, yaitu:
a. Kesalahan dari percobaan yang sedang dilakukan.
a. Kesalahan dari percobaan yang sedang dilakukan.
b. Kesalahan pengamatan.
c. Kesalahan pengukuran.
d. Variasi dan bahan yang digunakan
dalam percobaan.
e. Pengaruh kombinasi dari
faktor-faktor luar.
Semakin banyak replikasi memang
membawa konsekuensi penelitian eksperimen itu mahal dan memakan waktu relatif
lama. Oleh karena itu, pertimbangan untuk menentukan banyaknya replikasi sangat
ditentukan oleh:
a. Luas dan banyaknya jenis unit
percobaan.
b. Bentuk unit percobaan.
c. Variabilitas dan ketersediaan
material percobaan.
d. Derajat ketelitian yang diinginkan. Derajat kebebasan diharapkan
tidak boleh kurang dan 10-15.
1. Rancangan Eksperimental-Sungguhan (true—experimental
research)
Tujuan penelitian eksperimental
sungguhan adalah untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab-akibat
dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental satu atau
lebih kondisi perlakuan dan memperbandingkan hasilnya dengan satu atau lebih
kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan.
Rancangan eksperimental sungguhan yang cukup dikenal adalah:
Rancangan eksperimental sungguhan yang cukup dikenal adalah:
a. Control group posttest-only design
Dalam model rancangan ml, kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol dibentuk dengan prosedur random, sehingga
keduanya dapat dianggap setara. Selanjutnya kelompok eksperimen diberikan
perlakuan. Setelah perlakuan telah diberikan dalam jangka waktu tertentu, maka
setelah itu dilakukan pengukuran variabel terikat pada kedua kelompok tersebut,
dan hasilnya dibandingkan perbedaannya.\
Model rancangan ini cocok untuk
kondisi yang tidak dimungkinkan diakukan pre test atau ketika dikhawatirkan
akan adanya interaksi antara pre test dengan perlakuan yang diberikan.
Rancangan ml mampu mengendalikan faktor histori, maturasi, dan pre tes, tetapi
tidak mampu mengukur besarnya efek dan faktor-faktor tersebut.
b. Pre test-post tes control group
design
Rancangan ini lebih baik dan
rancangan eksperimen tanpa pre tes, karena aka lebih akurat dalam memperoleh
akibat dan suatu perlakuan dengan perbandingan keadaan dan variabel terikat
pada kelompok eksperimen setelah dikenal perlakuan dan variabel kontrol yang
tidak dikenai oleh perlakuan.
c. Solomon four group design
Rancangan solomon ini memang tidak
banyak digunakan pada jumlah sampel penelitian yang kecil, namun pada
penelitian pertanian dan sosial sering digunakan. Rancangan ini memiliki
keunggulan untuk mengurangi pengaruh pre-test terhadap unit percobaan dan mengurangi
error interaksi antara pre-test dengan perlakuan.
Rancangan ini terdiri dari 4
kelompok, yaitu 2 kelompok yang dilakukan pre test-post tes dan 2 kelompok yang
dilakukan pre tes-posttes.
Secara konkret dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. kelompok perlakuan dan kontrol dengan pre test.
2. kelompok perlakuan dan kontrol tanpa pre test.
Khusus faktorial, pada dasarnya
bukan merupakan rancangan penelitian, tetapi memang sebuah penelitian
eksperimen. Oleh karena itu eksperimen faktorial bisa didekati dengan berbagai
rancangan, misalnya dengan randomized complete block.
Keuntungan dan eksperimen faktorial
adalah dimungkinkan untuk mengetahui pengaruh interaksi antar faktor. Oleh
karena itu, semua prinsip dasar penelitian eksperimen harus tetap ada, agar
error eksperimen dapat diukur. Misalnya akan diadakan 2 perlakuan pemberian
makanan tambahan yang berupa susu dan bubur kacang dengan masing-masing 2
level. Maka disusunlah kelompok:
1. Kelompok A, pemberian susu 2 gelas sehari.
2. Kelompok B, pemberian susu 3 gelas sehari
3. Kelompok C, pemberian bubur kacang 1 mangkok sehari.
4. Kelompok D, pemberian bubur kacang 2 mangkok sehari.
2. Rancangan Eksperimental Semu
(Quasi-Experimental Research)
Tujuan rancangan eksperimental-semu
adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang
dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak
memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasikan semua variabel yang
relevan. Si peneliti harus dengan jelas mengerti kompromi apa yang ada pada
validitas internal dan validitas eksternal rancangannya dan berbuat sesuai
dengan keterbatasan-keterbatasan tersebut.
Ciri-ciri rancangan eksperimen semu
adalah:
a. Manipulasi eksperimen hanya pada
variabel bebas.
b. Tidak ada pemilihan secara acak untuk kelompok dan atau
c. Tidak ada kelompok kontrol.
No comments:
Post a Comment