PENGARUH PEMBERIAN DOSIS PUPUK N DAN P TERHADAP PERTUMBUHAN DAN
PRODUKSI TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum Frutescens L)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Cabairawit ( Capsicum frutescens L ) termasuk sayuran buah dan merupakan bahan yang
dibutuhkan sehari- hari pada setiap rumah tangga sebagai bumbu dapur. Rasanya
pedas dan banyak mengandung vitamin C. Cabai rawit juga banyak digunakan untuk
industri makanan kaleng, saus dan industri obat- obatan.
Disamping
sebagai konsumsi dalam negeri, cabe juga merupakan komoditi eksport yang tinggi
nilainya. Untuk memperoleh hasil yang lebih tinggi, banyak faktor-faktor yang
harus diperhatikan, salah satu diantaranya adalah tersedianya unsur- unsur hara
di dalam tanah, baik unsur hara makro maupun mikro. Kebutuhan tanaman akan unsur
hara dapat dipenuhi dengan pemupukan, dimana pemupukan bertujuan untuk
memperbaiki kesuburan tanah hingga pertumbuhan tanaman lebih baik.
Unsur
hara terpenting yang harus ditambahkan ke dalam tanah dapat berbentuk pupuk
adalah unsur hara N, P dan K. Ini disebabkan karena selain ke tiga unsur ini
dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang banyak, juga ketersediannya dalam tanah
dalam jumlah yang terbatas. Selain unsur hara esensial N, P dan K fungsinya
tidak dapat digantikan dengan unsur hara yang lain. Apabila salah satu unsur
tersebut tidak tersedia, maka pertumbuhan tanaman, baik fase vegetatif maupun
fase generatif bisa jadi terbatas.
Pemupukan
yang efektif membutuhkan persyaratan kwantitatif yang memiliki beberapa hal
seperti waktu pemupukan dan penempatan pupuk dengan tepat, sehingga unsur hara
yang diberikan pada tanaman dapat di serap dan digunakan oleh tanaman untuk
meningkatkan kualitas produksi. Sunaryono ( 1984 ) menganjurkan agar pemupukan
pada tanaman cabai rawit diberikan pupuk kandang sebanyak 0,5 kg/ tanaman atau
15 ton/ha sebelum bertanam. Dan pupuk buatan sebanyak 90 kg N, 92 kg P2O5, 46
kg K2O per hektar. Sedang di Sumatera Utara dianjurkan dengan dosis 200 kg
urea, 200 kg TSP dan 100 kg KCl¬ per hektar ( Anonimous 1983/ 1984 ).
Perhatian
para ahli terhadap efisiensi pemupukan nitrogen semakin bertambah, sehubungan
dengan polusi lingkungan dan harga pupuk yang semakin meningkat. Jika diperoleh
efisiensi pemupukan yang tinggi, maka semakin sedikit pupuk yang tercuci. Hara
nitrogen dalam bentuk nitrat di dalam tanah mudah tercuci. Peran unsur hara
nitrogen pada tanaman adalah untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman,
menyehatkan pertumbuhan daun menjadi lebih lebar dan lebih hijau serta
meningkatkan kadar protein pada tanaman. Sedang unsur hara P adalah mempercepat
pertumbuhan akar, mempercepat dan memperkuat pertumbuhan tanaman muda menjadi
dewasa serta dapat mempercepat pertumbuhan dan pemasakan buah. Sesuai dengan
latar belakang di atas, maka penulis mencoba meneliti kemungkinan adanya
peningkatan pertumbuhan dan produksi tanaman cabai dengan pemberian pupuk N dan
P.
1.2. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui
pengaruh perlakuan dosis pupuk N dan dosis pupuk P terhadap pertumbuhan dan
produksi tanaman cabai rawit..
1.3. Hipotesis Penelitian
1. Adanya pengaruh
dosis pupuk N terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman.
2. Adanya pengaruh
dosis pupuk P terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman.
3. Adanya interaksi
antara pupuk N dan pupuk P terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai
rawit.
1.4. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian
ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi bagi pihak yang
memerlukan dalam pengembangan pembudidayaan untuk peningkatan produksi tanaman
cabai rawit.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Botani Tanaman Cabai Rawit
Tanaman
cabai rawit ( Capsicum frutescens L) mempunyai batang yang bercabang banyak,
daunnya berbentuk bulat telur yang ujungnya meruncing dengan ukuran yang
bermacam-macam . Buahnya berbentuk bulat panjang dan bijinya banyak, bunganya
tunggal menunduk, mahkota bunganya berwarna putih, ujung buah meruncing dan
rasa daging buah pedas. Adapun systematika tanaman cabai rawit adalah sebagai
berikut ( Moenarmi, 1981 )
Divisio : Spermatophyta
Klass : Dicotiledonae
Ordo : Polemoniales
Famili : Solanaceae
Genus : Capsicun
Species : Capsicum frutescens L
2.2. Syarat tumbuh
Cabai
rawit menghendaki iklim kering, tanah tidak becek dan membutuhkan cahaya
matahari yang cukup ( tempat terbuka ). Tanaman Cabai tidak tahan terhadap
hujan deras pada waktu berbunga, karena bunga mudah gugur. Tanaman Cabai rawit
dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 0,5 – 1250 m Di atas permukaan laut,
curah hujan yang dibutuhkan 1500 – 2000 mm per tahun dengan kelembaban udara
80% , ketinggian optimal 300 – 600 m di atas permukaan laut.
Tanaman
Cabai tidak nemerlukan struktur tanah yang khusus tetapi tanah yang banyak
mengandung bahan organik, baik jenis tanah liat atau berpasir sangat baik untuk
pertunbuhan tanaman
2.3. Peranan pupuk N
Nitrogen
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan produksi tanaman, memegang peranan penting
dalam perkembangan dan fungsi – fungsi protolasma dan sebagai bahan dasar dalam
penyusunan semua protein .Nitrogen umumnya diserap tanaman dalam bentuk ion
ammonium atau ion nitrat .
Urea adalah bentuk senyawa nitrogen organik yang palimg
sederhana dan kandungan unsur haranya 45 – 46% N serta sifat – sifatnya :
a. Berbenruk kristal
berwarna putih, butir – butir bulat
b. Higroskopis pada
kelembaban udara
c. Mudah larut
dalam air
2.4. Peranan pupuk P
Unsur
hara P merupakan penyusun sel hidup . Hal ini berhubungan dengan senyawa
senyawa structural asam nukleat dan transfor energi . Unsur P sangat berfungsi
bagi tanaman karena unsur ini dapat membantu pembelahan sel, mempercepat
pembungaan dan pembuahan, mempercepat pematangan buah, nerangsang perkembangan
akar, memperkuat batang dan cabang. Defenisi fosfor pada tanaman ditandai
dengan gejala sebagai berikut :
a. Pertumbuhan
kerdil
b. Daun berwarna
hijau pucat, ungu atau merah tua terutama pada ujung dan tepi Daun
c. Beberapa daun
tanaman berwarna hijau tua kebiruan, terutama bila nitrogen tidak ada sama
sekali
d. Tanaman terhambat
untuk tua, masih terlihat hijau
e. Meninggi dan
kurus
f. Buah tidak
berbentuk atau tunbuh normal
g. Proses pembuahan
terhambat dan produksi rendah
BAB III
BAHAN DAN METODA
PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu
Penelitian
Penelitian
dilaksanakan di Paranginan Utara Kecamatan Paranginan Kabupaten Humbang
Hasundutan
3.2 Bahan dan Alat
Bahan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah benuh cabai rawit, kompos, pupuk urea,
TSP, KCL, insektisida comfidor, fungisida antracol, wendry.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul,
garu, pompa, kayu, gembor, tali plastik dan alat – alat tulis
3.2. Metoda penelitian
Penelitian ini
menggunakan rancangan acak kelompok dengan 2 faktor yaitu Faktor pupuk nitrogen
terdiri dari empat tahap yaitu :
N0 : 0 Kg Urea / Ha
N1 : 100 Kg Urea / Ha
N2 : 200 Kg Urea / Ha
N3 : 300 Kg Urea / Ha
Faktor pupuk fospat terdiri dari tiga taraf yaitu :
P0 : 0 Kg TSP / Ha
P1 : 150 Kg TSP / Ha
P2 : 300 Kg TSP / Ha
Kombinasi perlakuan ada 12 yaitu :
N0P0 N1P0 N2P0 N3P0
N0P1 N1P1 N2P1 N3P1
N0P2 N1P2 N2P2 N3P2
Luas petak : 2 m x 3 m
Jarak antar petak : 50 Cm
Jarak antar blok : 75 Cm
Jumlah tanaman sample : 4 tanaman / petak
Jarak tanaman : 50 Cm x 60 Cm
thank
ReplyDelete