Penentuan
Saat Tanam jadwal tanam yang tepat dilahan kering adalah pada permulaan musim
hujan sampai dengan pertengahan musim hujan, yakni bulan Oktober/November
sampai dengan Desember/Januari. Persiapan Lahan Penyiapan lahan untuk penanaman
jambu mete yang utama adalah pembersihan semak belukar, sisa-sisa bekas tanaman
sebelumnya, pembuatan parit irigasi dan drainase, pembuatan jalan control,
pembuatan jalan angkutan produksi, dan pembrntukan teras-teras bagi lahan
miring. Penentuan Jarak Tanam Jarak tanam yang dianjurkan untuk budi daya
tanaman jambu mete adalah sebagai berikut : a. 6 m X 8 m : Jarak dalam barisan
tanam yang membujur arah Barat – Timur adalah 6m dan jarak antar barisan tanam
8 m b. 8 m X 10 m : Jarak dalam barisan 8 m dan jarak antar barisan tanam 10 m
c. Pembuatan Lubang tanam Lubang tanam dibuat menurut jarak tanam yang telah
ditetapkan.
Penanaman
Langkah-langkah penanaman bibit mete di dalam lubang tanam adalah : a. Lubang
tanam ditutup dengan tanah seperti semula, yakni lapisan tanah bagian bawah
dimasukkan ke dalam lubang tanam terlebih dahulu, kemudian menyusul lapisan
tanah atas yang telah dicampur dengan pupuk kandang. Setelah itu, lubang tanm
yang telah ditutupbiarkan selama 2 – 4 hari sebelum ditanami bibit jambu mete.
b. Buat lubang tanam sebesar kantong polybag yang digunakan untuk pentemaian
bibit jambu mete pada lubang tanam yang telah ditutup tadi. Pembuatan lubang
tanam harus tepat di tengah. c. Masukkan bibit jambu mete beserta tanahnya
kedalam lubang tanam dengan melepas kantong polybag terlebih dahulu, kemudian
timbun dengantanah galian tadi sampai se batas leher akar sambil ditekan-tekan
sedikit agar tanaman dapat berdiri tegak dan kuat.
Waktu
Tanam waktu penanaman bibnit jambu mete yang baik adalah pada pagi hari sebelum
pukul 09.00 atau pada sore hari setelah pukul 15.00. Penyulaman Penyulaman
adalah penggantian tanaman yang rusak akibat serangan hama dan penyakit,
tanaman yang tumbuh kerdil, dan tanaman yang mati. Bibit sulaman harus diambil
dari bibit cadangan yang memilikiumur sama dengan tanaman yang digatiokan.
Penyulaman untuk tanaman jambu mete masih dapat dilakukan sampai tanaman
berumur 2 – 3 tahun. B. Pemeliharaan Tanaman 1. Penyiangan Rumput atau gulma
yang tumbuh di areal perkebunan jambu mete sangat mengganggu pertumbuhan
tanaman jambu mete dan pembentukan hasilnya. Penyiangan rumput/gulmayang
sempurna dapat meningkatkan perkembangan tajuk tanaman sehingga tanaman
tersebut dapat mereduksi luas permukaan tanah dan pada saat yang sama dapat
meningkatkan produksi tanaman. Unsur-unsur makanan yang diperlukan oleh tanaman
dikelompokkan dalam dua kelompok yaitu unsur makro yang terdiri atas nitrogen,
phospat, kalium, belerang, magnesium, dan kalsium. Pemangkasan Dengan
pemangkasan, maka akan terbentuk percabangan yang bagus, tajuk yang luas, dan
pohon yang luas.
Pemangkasan
tanaman yang masih berupa bibit hanya dilakukan untuk membuang tunas-tunas
sampingnya saja. Perlindungan tanaman Perlindungan tanaman dari serangan hama
dan penyakit pada prinsipnya dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :
a. Tindakan preventif, yaitu mencegah serangan hama dan penyakit dengan
melakukan pengolahan tanah secara intensif, menanam dengan jarak tanam yang
sesuai, penyiraman dengan air yang dehat, dan penyiangan.
Dengan
memelihara/menyebarkan musuh alami (predator), membunuh hama secara langsung ,
memangkas bagian tanaman yang terserang hama/penyakit dan membakarnya, atau
menyemprot tanaman dengan obat-obatan pemberantas haman dan penyakit.
PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT Tanaman jambu mete tidak luput dari serangan
hama dan penyakit, beberapa hama yang menyerang tanaman jambu mete antara lain
ulat kipas, kutu daun, penggerek batang dan akar, pengendaliannya dapat
dilakukan dengan memungut ulat-ulat yang berkelompok pada daun, lalu
memusnahkannya dengan menyemprotkan insektisida, memangkas bagian tanaman yang
terserang, serta memoles sekitar permukaan pangkal batang/akar dengan suspensi
BMC. Begitupula dengan penyakit yang menyerang tanaman ini ada beberapa jenis
penyakit yang menyerang seperti layu pada bibit, mati pucuk, busuk kering pada
buah dan biji, anthracnosis pada daun dan lain-lain. Dapat pula dikendalikan
dengan cara pengolahan tanah secara intensif, penyemprotan dengan fungisida
medesinffektan benih dan bibit, menanam dengan jarak tanam yang sesuai serta
sanitasi kebun.
No comments:
Post a Comment