BAB
I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kelapa sawit pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh pemerintah Belanda
pada tahun 1848, saat itu ada 4 batang bibit kelapa sawit yang dibawa dari
Mamitius dan Amsterdam lalu ditanam di kebun Raya Bogor.Pada tahun 1911, kelapa
sawit mulai diusahakan dan dibudidayakan secara komersial. Perintis usaha
perkebunan kelapa sawit di Indonesia adalah Adrien Hallet (orang Belgia).
Bididaya yang dilakukannya diikuti oleh K.Schadt yang menandai lahirnya
perkebunan kelapa sawit di Indonesia mulai berkembang. Perkebunan kelapa sawit
pertama berlokasi di Pantai Timur Sumatera (Deli) dan Aceh. Luas areal
perkebunan mencapai 5.123 Ha (Wiharni,1990).
Pada tahun 1919 mengekspor minyak sawit sebesar 576 ton dan
pada tahun 1923 mengekspor minyak inti sawit sebesar 850 ton. Pada masa
pendudukan Belanda, perkebunan kelapa sawit maju pesat sampai bisa menggeser
dominasi ekspor Negara Afrika waktu itu. Memasuki masa pendudukan Jepang,
perkembangan kelapa sawit mengalami kemunduran. Lahan perkebunan mengalami
penyusutan sebesar 16% dari total luas lahan yang ada sehingga produksi minyak
sawitpun di Indonesia hanya mencapai 56.000 ton pada tahun 1948 / 1949, pada
hal pada tahun 1940 Indonesia mengekspor 250.000 ton minyak sawit.Pada tahun
1957, setelah Belanda dan Jepang meninggalkan Indonesia, pemerintah mengambil
alih perkebunan (dengan alasan politik dan keamanan). Untuk mengamankan
jalannya produksi, pemerintah meletakkan perwira militer di setiap jenjang
manajemen perkebunan. Pemerintah juga membentuk BUMIL (Buruh Militer) yang
merupakan kerja sama antara buruh perkebunan dan militer. Perubahan manajemen
dalam perkebunan dan kondisi sosial politik serta keamanan dalam negeri yang
tidak kondusif, menyebabkan produksi kelapa sawit menurun dan posisi Indonesia
sebagai pemasok minyak sawit dunia terbesar tergeser oleh
Malaysia(Wiharni,1990).
Pada masa pemerintahan Orde Baru, pembangunan perkebunan
diarahkan dalam rangka menciptakan kesempatan kerja, meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan sektor penghasil devisa Negara. Pemerintah terus mendorong
pembukaan lahan baru untuk perkebunan. Sampai pada tahun 1980, luas lahan
mencapai 294.560 Ha dengan produksi CPO (Crude Palm Oil) sebesar 721.172 ton.
Sejak itu lahan perkebunan kelapa sawit Indonesia berkembang pesat terutama
perkebunan rakyat. Hal ini didukung oleh kebijakan Pemerintah yang melaksanakan
program Perusahaan Inti Rakyat Perkebunan (PIR-BUN) (Wiharni,1990).
Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui perubahan tinggi
kecambah tiap minggu.
2. Untuk mengetahui perbedaan
presentase tinggi kecambah.
3. Untuk mengetahui perbedaan
menggunakan perlakuan dan tidak menggunakan perlakuan.
Kegunaan Praktikum
Adapun
kegunaan praktikum yang telah dilakukan adalah dalah satu syarat untuk
mengikuti ujian praktikal test dengan membuat hasil dalam bentuk laporan
atau makalah yang nantinya akan diserahkan sebagai dyarat utama mengikuti
ujian praktikal test yang dilaksanakan tidak lama lagi.
BAB II .TINJAUAN TEORITIS
Klasifikasi
botani kelapa Sawit
Divisio
:
Tracheophyta
Subdivisio
: Pteropsida
Kelas : Angiospermae
Sub kelas :
Monocotiledonae
Ordo : Cocoideae
Famili
: Palmae
Genus : Elais
Spesies
: Elais
guinensis Jacq
Varietas : Dura,
Psifera, Tenera
Perkebunan
kelapa sawit di Indonesia mulai berkembang pesat pada tahun 1969. Pada saat itu
luas areal perkebunan kelapa sawit adalah 119.500 hektar dengan total produksi
minyak sawit mentah(CPO dan KPO) 189 .000 ton per tahun.pada tahun 1988 luas
areal perkebunan kelapa sawit bertambah menjadi 862.859 hektar dengan produksi
CPO sebanyak 1.713.000 ton,pada tahun 1995 luas nya mencapai 2.025 juta
hektar,terdiri dari 656 ribu hektar perkebunan rakyat (33%),404 ribu hektar
perkebunan negara/PTPN(20%),dan 962 ribu hektar perkebunan besar swasta
Nasional(47%),dengan total produksi minyak kelapa sawit 4.480.000 ton.angka ini
di perkirakan akan terus meningkat seiring semakin banyak nya investor yang
menanamkan modal secara besar-besaran pada perkebunan kelapa sawit di Riau,
Jambi, Bengkulu, Kalimantan,dan kawasan tengah maupun Timur Indonesia.
Diperkirakan produksi minyak kelapa sawit akan mencapai
9,9 juta pada tahun 2005.(Andi,2000)
Botani Kelapa Sawit
Kelapa sawit berbentuk pohon. Tingginya dapat
mencapai 24 meter. Akar
serabut tanaman kelapa sawit mengarah ke bawah dan samping. Selain
itu juga terdapat beberapa akar napas yang tumbuh mengarah ke samping atas
untuk mendapatkan tambahan aerasi.Seperti jenis palma lainnya, daunnya tersusun
majemuk menyirip. Daun berwarna hijau tua dan pelepah
berwarna sedikit lebih muda. Penampilannya agak mirip dengan tanaman salak,
hanya saja dengan duri yang tidak terlalu keras dan tajam. Batang tanaman
diselimuti bekas pelepah hingga umur 12 tahun. Setelah umur 12 tahun pelapah
yang mengering akan terlepas sehingga penampilan menjadi mirip dengan kelapa(Wiharni,2001)
Bunga jantan dan betina terpisah namun
berada pada satu pohon (monoecious diclin) dan memiliki waktu pematangan
berbeda sehingga sangat jarang terjadi penyerbukan sendiri. Bunga jantan
memiliki bentuk lancip dan panjang sementara bunga betina terlihat lebih besar
dan mekar.Tanaman sawit dengan tipe cangkang pisifera bersifat female steril
sehingga sangat jarang menghasilkan tandan buah dan dalam produksi benih unggul
digunakan sebagai tetua jantan (Wiharni,2001)
Buah
sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah tergantung
bibit yang digunakan. Buah bergerombol dalam tandan yang muncul dari tiap
pelapah. Minyak dihasilkan oleh buah. Kandungan minyak bertambah sesuai
kematangan buah. Setelah melewati fase matang, kandungan asam lemak bebas (FFA,
free fatty acid) akan meningkat dan buah akan rontok dengan
sendirinya(Wiharni,2001).
Buah
terdiri dari tiga lapisan:
- Eksoskarp, bagian kulit buah berwarna kemerahan dan licin.
- Mesoskarp, serabut buah
- Endoskarp, cangkang pelindung intiInti sawit (kernel, yang sebetul]]nya adalah biji) merupakan endosperma dan embrio dengan kandungan minyak inti berkualitas tinggi.Kelapa sawit berkembang biak dengan cara generatif. Buah sawit matang pada kondisi tertentu embrionya akan berkecambah menghasilkan tunas (plumula) dan bakal akar (radikula).(Wiharni,1990)
Syarat Tumbuh
Habitat aslinya adalah daerah semak belukar. Sawit dapat tumbuh dengan baik di
daerah tropis (15° LU - 15° LS). Tanaman ini tumbuh sempurna di ketinggian
0-500 m dari permukaan laut dengan kelembaban 80-90%. Sawit membutuhkan iklim
dengan curah hujan stabil, 2000-2500 mm setahun,
yaitu daerah yang tidak tergenang air saat hujan dan tidak kekeringan saat
kemarau. Pola curah hujan tahunan memengaruhi perilaku pembungaan dan produksi
buah sawit.(Wiharni,1990)
Zat Pengatur Tumbuh
GIBBERELLIN
(Gibgro)
Gibberellin
adalah jenis hormon tumbuh yang mula-mula diketemukan di Jepang oleh Kurosawa
pada tahun 1926. Penelitian lanjutan dilakukan oleh Yabuta dan Hayashi (1939).
Ia dapat mengisolasi crystalline material yang dapat menstimulasi pertumbuhan
pada akar kecambah. Dalam tahun 1951, Stodola dkk melakukan penelitian terhadap
substansi ini dan menghasilkan "Gibberelline A" dan "Gibberelline
X". adapun hasil penelitian lanjutannya menghasilkan GA1, GA2,danGA3.Pada
saat yang sama dilakukan pula penelitian di Laboratory of the Imperial Chemical
Industries di Inggris sehingga menghasilkan GA3 (Cross, 1954 dalam Weaver
1972).
Nama
Gibberellin acid untuk zat tersebut telah disepakati oleh kelompok peneliti itu
sehingga populer sampai sekarang.Golongan ini merupakan golongan yang
secara struktur paling bermiripan, dan diberi nama dengan nomor urut penemuan
atau pembuatannya. Senyawa pertama yang ditemukan memiliki efek fisiologi
adalah GA3 (asam giberelat 3). GA3 merupakan substansi yang diketahui
menyebabkan pertumbuhan membesar pada padi yang terserang fungi Gibberella
fujikuroi.
GA3 ini merupakan ZPT yang paling populer di
masyarakat tani karena mudah ditemui di pasaran dengan harga yang cukup
terjangkau seperti Agrogib,
Biges, tigger, super gib dan Gibgro.
BAB
III. BAHAN DAN METODA
Tempat dan Waktu Praktikum
a.Tempat
praktikum
SABTU, 29 OKTOBER 2011
Jl. Abdullah Lubis No. 26
b.waktu
praktikum
Setiap hari sabtu pukul 08.00 WIB
Bahan dan Alat
a.Bahan
1.Bahan tanam berupa kecambah kelapa
sawit
2. Polybag
3.Tanah
4.Zat pengatur tumbuh (Gibgron)
5.Pupuk daun kemira
6. Air
B.Alat
Praktikum
1.Cangkul
2.Ayakan
3.Ember
7
METODA PRAKTIKUM
Metoda
praktikum ada dua cara yaitu:
1. G adalah insial dari ZPT Gibgron
Yang perlakuannyadengan perendaman.
G0 = Tanpa ada perlakuan
G1 = Direndam selama 12 jam
G2 = Direndam selama 24 jam
G3 = Direndam selama 36 jam
2. K adalah insial untuk control
K0 = Tanpa ada perlakuan
K1 = Direndam selama 12 jam
K2 = Direndam selama 24 jam
K3 = Direndam selama 36 jam
BAB
IV.PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Persiapan
Lahan
Lokasi/areal
untuk pelaksanaan pembibitan dengan pesyaratan : harus datar dan rata, dekat
dengan sumber air, dan letaknya sedapat mungkin di tengah-tengah areal yang
akan ditanami dan mudah diawasi. Lahan pembibitan harus diratakan dan dibersihkan
dari segala macam gulma dan dilengkapi dengan instalasi penyiraman (misalnya
tersedia springkle irrigation), serta dilengkapi dengan jalan-jalan dan
parit-parit drainase. Luas kompleks pembibitan harus sesuai dengan kebutuhan.
Persiapan Media Tanam
1. Bibit kelapa sawit sebanyak 300 biji
2. Babypolibag 300 lembar
3. Tanah Top Soil
Perendaman Kecambah
Kecambah
di rendam dengan beberapa perlakuan yaitu
1. Kontrol, tanpa menggunakan ZPT di rendam semalaman dengan
air
2. Peradaman 12 jam menggunakan Gibgro
3. Perendaman 24 jam menggunakan Gibbro
4. Perendaman 36 jam menggunakan Gibgro
Penanaman Kecambah
Sebelum
di tanam biji kelapa sawit terlebih dahulu direndam dengan empat perlakuan
dimana satu tanpa perlakuan dan tiga diantranya direndam menggunakan gibro agar
melalui masa dormansi pada biji. Setelah di rendam akan keluarlah radikula
(pertumbuhan akar kearah bawah) dan plumula (pertumbuhan kearah atas).
Benih yang sudah berkecambah di deder dalam polybag kecil,
kemudia diletakkan pada bedengan-bedengan yang lebarnya 120 cm dan panjang
bedengan secukupnya.Ukuran polybag yng digunakan adalah 12 x 23 cm atau 15 x 23
cm (lay flat). Polybag diisi dengan 1,5 – 2,0 kg tanah atas yang telah diayak.
Tiap polybag diberi lubang untuk drainase. Kecambah ditanam sedalam ± 2 cm dari
permukaan tanah dan berjarak 2 cm. Setelah bibit dederan yang berada di
prenursery telah berumur 3 – 4 bulan dan berdaun 4 – 5 helai, bibit dederan
sudah dapat dipindahkan ke pesemaian bibit (nursery).
Keadaan tanah di polybag harus selalu dijaga agar tetap
lembab tapi tidak becek. Pemberian air pada lapisan atas tanah polybag dapt
menjaga kelembaban yang dibutuhkan oleh bibit.Penyiraman dengan sistem
springkel irrigation sangat membantu dalam usaha memperoleh kelembaban yang
diinginkan dan dapat melindungi bibit terhadap kerusakan karena siraman.
Pemeliharaan
1) Penyiraman; kegiatan penyiraman di pembibitan utama
dilakukan dua kali dalam sehari, yaitu pada pagi dan sore hari. Jumlah air yang
diperlukan sekitar 9–18 liter per minggu untuk setiap bibit.
2) Pemupukan; untuk pemupukan dapat digunakan berupa pupuk
tunggal atau pupuk majemuk (N,P,K dan Mg) dengan komposisi 15:15:6:4 atau
12:12:7:2.
3) Seleksi bibit; seleksi dilakukan sebanyak tiga kali.
Seleksi pertama dilakukan pada waktu pemindahan bibit ke pembibitan utama.
Seleksi kedua dilakukan setelah bibit berumur empat bulan di pembibitan utama.
Seleksi terakhir dilakukan sebelum bibit dipindahkan ke lapangan. Bibit dapat
dipindahkan ke lapangan setelah berumur 12-14 bulan. Tanaman yang bentuknya
abnormal dibuang, dengan ciri-ciri: a) bibit tumbuh meninggi dan kaku, b) bibit
terkulai, c) anak daun tidak membelah sempurna, d) terkena penyakit, e) anak
daun tidak sempurna.
Pemberian
Pupuk Daun
Pupuk
daun yang diberikan pada tanaman kelapa sawit berupa kemari dengan perbandingan
2 : 4 : 6 yang di campurkan air dengan 100 ml dan pupuk ini di berikan ketika
minngu ke – 6 saja pada polibag yang telah tumbuh daunnya. Unsur hara mikro
pupuk daun kemira berupa
Parameter
Yang Diamati
1. Tinggi kecambah
2. Presentase yang hidup
Hasil
Pengamatan
MINGGU
KE -5
|
||||
NO
|
Control
|
12
JAM
|
24
JAM
|
36
JAM
|
1
|
2,2
cm
|
7
cm
|
7,1
cm
|
9
cm
|
2
|
4
cm
|
8
cm
|
6,5
cm
|
3
cm
|
3
|
2,5
cm
|
10
cm
|
4,7
cm
|
9
cm
|
4
|
3,4
cm
|
8
cm
|
7,3
cm
|
7
cm
|
5
|
4
cm
|
9
cm
|
6,5
cm
|
5,5
cm
|
6
|
3,5
cm
|
7
cm
|
5
cm
|
5
cm
|
7
|
2,5
cm
|
8
cm
|
5,5
cm
|
5
cm
|
8
|
3,1
cm
|
10,5
cm
|
7,5
cm
|
4,7
cm
|
9
|
3
cm
|
10
cm
|
6,7
cm
|
8,5
cm
|
10
|
3
cm
|
7
cm
|
4,4
cm
|
7
cm
|
Rata-rata
|
3,12
cm
|
8,45
cm
|
6,12
cm
|
3,67
cm
|
MINGGU
KE - 6
NO
|
CONTROL
|
|||
GoKo
|
GoK1
|
GoK2
|
GoK3
|
|
1
|
6,7
cm
|
6,5
cm
|
4,8
cm
|
5
cm
|
2
|
6,5
cm
|
5
cm
|
9
cm
|
6,3
cm
|
3
|
4,5
cm
|
6
cm
|
5,5
cm
|
5,5
cm
|
4
|
6,5
cm
|
7,5
cm
|
10,4
cm
|
4
cm
|
5
|
6
cm
|
7,5
cm
|
9,6
cm
|
6
cm
|
6
|
8,5
cm
|
5,5
cm
|
6,7
cm
|
5,7
cm
|
7
|
4,7
cm
|
7,2
cm
|
5
cm
|
4,5
cm
|
8
|
4,9
cm
|
5,5
cm
|
3,8
cm
|
6,7
cm
|
9
|
2,4
cm
|
7
cm
|
3,6
cm
|
4
cm
|
10
|
1,7
cm
|
6
cm
|
2,4
cm
|
3,5
cm
|
Rata-rata
|
5,24
cm
|
6,37
cm
|
6,08
cm
|
5,2
cm
|
NO
|
12
JAM
|
|||
G1Ko
|
G1K1
|
G1K2
|
G1K3
|
|
1
|
9,5
cm
|
9,5
cm
|
17,4
cm
|
14,6
cm
|
2
|
10,5
cm
|
13,1
cm
|
14,4
cm
|
10,5
cm
|
3
|
7,8
cm
|
12
cm
|
14,5
cm
|
9,5
cm
|
4
|
20,2
cm
|
8,4
cm
|
12
cm
|
12,5
cm
|
5
|
9,5
cm
|
8,4
cm
|
12
cm
|
12,5
cm
|
6
|
16,8
cm
|
9
cm
|
9
cm
|
10,4
cm
|
7
|
10,3
cm
|
5,1
cm
|
12,5
cm
|
11,6
cm
|
8
|
4,1
cm
|
7,1
cm
|
10
cm
|
14
cm
|
9
|
6
cm
|
7
cm
|
7,5
cm
|
7,8
cm
|
10
|
7,4
cm
|
7
cm
|
4,3
cm
|
11
cm
|
Rata-rata
|
10,22
cm
|
8,37
cm
|
10,96
cm
|
11,34
cm
|
|
||||
NO
|
24
JAM
|
|||
G2Ko
|
G2K1
|
G2K2
|
G2K3
|
|
1
|
7,5
cm
|
10,5
cm
|
12,7
cm
|
4,4
cm
|
2
|
9,5
cm
|
10
cm
|
12,5
cm
|
14,5
cm
|
3
|
9
cm
|
7,5
cm
|
8
cm
|
6,5
cm
|
4
|
9,1
cm
|
5
cm
|
7
cm
|
5,5
cm
|
5
|
10,5
cm
|
9
cm
|
8,5
cm
|
5,5
cm
|
6
|
10
cm
|
18,5
cm
|
10
cm
|
9,2
cm
|
7
|
7
cm
|
9
cm
|
4,5
cm
|
12,1
cm
|
8
|
4,6
cm
|
6,5
cm
|
4,5
cm
|
4,2
cm
|
9
|
2,2
cm
|
3,5
cm
|
5
cm
|
3,5
cm
|
10
|
5
cm
|
6,2
cm
|
3,2
cm
|
2
cm
|
Rata-rata
|
7,44
cm
|
8,58
cm
|
7,59
cm
|
6,74
cm
|
NO
|
36 JAM
|
|||
G3Ko
|
G3K1
|
G3K2
|
G3K3
|
|
1
|
11,7 cm
|
6 cm
|
7,5 cm
|
8,3 cm
|
2
|
14 cm
|
7 cm
|
13,4 cm
|
9,2 cm
|
3
|
4 cm
|
8,5 cm
|
16,5 cm
|
11,5 cm
|
4
|
4,1 cm
|
16,5 cm
|
13,5 cm
|
9,1 cm
|
5
|
13,7 cm
|
13,8 cm
|
16,5 cm
|
7,5 cm
|
6
|
6,5 cm
|
9,5 cm
|
6,9 cm
|
10,7 cm
|
7
|
11 cm
|
4,3 cm
|
8,2 cm
|
8,3 cm
|
8
|
5,5 cm
|
4,2 cm
|
7 cm
|
5,3 cm
|
9
|
10,8 cm
|
3,5 cm
|
4 cm
|
5,5 cm
|
10
|
11,5 cm
|
3,8 cm
|
4 cm
|
9,7 cm
|
Rata-rata
|
9,28 cm
|
7,71 cm
|
9,75 cm
|
8,51 cm
|
MINGGU
KE – 7
NO
|
CONTROL
|
|||
GoKo
|
GoK1
|
GoK2
|
GoK3
|
|
1
|
8,2
cm
|
10
cm
|
6,5
cm
|
7,5
cm
|
2
|
4,5
cm
|
10,1
cm
|
6
cm
|
7
cm
|
3
|
6,7
cm
|
6,9
cm
|
4
cm
|
7,5
cm
|
4
|
7,5
cm
|
8,8
cm
|
12
cm
|
7
cm
|
5
|
6,5
cm
|
7,5
cm
|
7,5
cm
|
3,5
cm
|
6
|
8,7
cm
|
10,5
cm
|
5,6
cm
|
6,5
cm
|
7
|
6,3
cm
|
7
cm
|
4,2
cm
|
3,5
cm
|
8
|
10
cm
|
6,6
cm
|
9,2
cm
|
6
cm
|
9
|
8,3
cm
|
8
cm
|
13,5
cm
|
9,5
cm
|
10
|
5,8
cm
|
6,7
cm
|
9
cm
|
6
cm
|
Rata-rata
|
7,25
cm
|
8,21
cm
|
7,75
cm
|
6,4
cm
|
NO
|
12
JAM
|
|||
G1Ko
|
G1K1
|
G1K2
|
G1K3
|
|
1
|
11
cm
|
5,6
cm
|
12
cm
|
20
cm
|
2
|
13
cm
|
7,1
cm
|
8
cm
|
5,5
cm
|
3
|
10
cm
|
6
cm
|
7,3
cm
|
12,8
cm
|
4
|
21,5
cm
|
7,5
cm
|
2,7
cm
|
14,5
cm
|
5
|
17,3
cm
|
8,5
cm
|
10
cm
|
5
cm
|
6
|
5,5
cm
|
9,2
cm
|
17,5
cm
|
15
cm
|
7
|
10
cm
|
13
cm
|
12,5
cm
|
16
cm
|
8
|
5,3
cm
|
13
cm
|
14,5
cm
|
11,5
cm
|
9
|
9,1
cm
|
12
cm
|
15
cm
|
11,5
cm
|
10
|
6,5
cm
|
9,5
cm
|
13
cm
|
5
cm
|
Rata-rata
|
10,92
cm
|
9,14
cm
|
11,25
cm
|
11,6
8 cm
|
NO
|
24
JAM
|
|||
G2Ko
|
G2K1
|
G2K2
|
G2K3
|
|
1
|
8
cm
|
9,5
cm
|
16,5
cm
|
6
cm
|
2
|
11
cm
|
5,5
cm
|
8
cm
|
17
cm
|
3
|
9
cm
|
10
cm
|
14,5
cm
|
7
cm
|
4
|
7,5
cm
|
9
cm
|
7,5
cm
|
3
cm
|
5
|
5
cm
|
11
cm
|
2,5
cm
|
5,5
cm
|
6
|
12,5
cm
|
4
cm
|
6
cm
|
4
cm
|
7
|
8,5
cm
|
7
cm
|
5
cm
|
4,5
cm
|
8
|
11
cm
|
24,5
cm
|
6
cm
|
9,5
cm
|
9
|
12,5
cm
|
9,8
cm
|
5,5
cm
|
15
cm
|
10
|
7,5
cm
|
7,5
cm
|
10
cm
|
5
cm
|
Rata-rata
|
9,25
cm
|
9,78
cm
|
8,15
cm
|
7,65
cm
|
NO
|
36
JAM
|
|||
G3Ko
|
G3K1
|
G3K2
|
G3K3
|
|
1
|
4
cm
|
10,5
cm
|
10
cm
|
8
cm
|
2
|
14,5
cm
|
6,5
cm
|
16
cm
|
3,5
cm
|
3
|
11
cm
|
2,5
cm
|
13,5
cm
|
10
cm
|
4
|
5,5
cm
|
14
cm
|
7
cm
|
13,5
cm
|
5
|
18,5
cm
|
3
cm
|
5
cm
|
6
cm
|
6
|
6,5
cm
|
19
cm
|
18,5
cm
|
11
cm
|
7
|
6
cm
|
9
cm
|
6
cm
|
11,5
cm
|
8
|
11
cm
|
7
cm
|
18,5
cm
|
10,5
cm
|
9
|
11,5
cm
|
6
cm
|
7,5
cm
|
8
cm
|
10
|
4
cm
|
3
cm
|
6,5
cm
|
8,2
cm
|
Rata-rata
|
9,25
cm
|
8,05
cm
|
10,85
cm
|
9,02
cm
|
Perhitungan
Dari
tanaman yang telah ditanam selama ± 3 bulan di peroleh hasil
BAB
V .PENUTUP
Kesimpulan
1.
Kelapa sawit pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh pemerintah Belanda
pada tahun
1848,
saat itu ada 4 batang bibit kelapa sawit yang dibawa dari Mamitius dan
Amsterdam lalu
ditanam
di kebun Raya Bogor.
2.
Dalam pembibitan kelapa sawit sangat dipengaruhi oleh jenis varietas
benih tersebut.
3.
Benih ysng telsh dikecanbahkan harus dari sumber terpercaya.
4.
Perendaman pada kecambah akan sangat mempengaruhi pertumbuhan kecambah
tersebut.
5.
Penyiraman dilakukan sian dan sore hari dan naunga menjaga agar suhu tetap
optimal.
B.SARAN
Dalam penelitian ini dapat penulis sarankan sebagai berikut
:
1.
Kepada
masyarakat disarankan untuk memilih bibit yang baik dan unggul sebelum menanam.
Karena bibit adalah hal yang paling menentukan tingginya hasil produksi
nantinya. Sedangkan lingkungan dan pemeliharaan hanya faktor pendukung.
2.
Kepada seluruh
masyarakat sebaiknya menggunakan minyak sawit karena mengandung
kolesterol yang rendah dibandingkan dengan minyak nabati
lainnya.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan kami rahmad dan hidayahnya sehingga Karya
Ilmiah Remaja ini dapat diselesaikan. Karya Ilmiah Remaja ini diberi judul “ PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA
SAWIT ( Elais guinensis ).
Dalam kesempatan ini izinkanlah kami
untuk mengucapkan terima kasih yang tidak terhinggga kepada pihak yang terkait dalam
terbentuknya makalah ini, yang telah meluangkan waktu untuk
membimbing kami dalam menyelesaikan makalah dan penelitian ini. Seiring dengan
ini pula disampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat Bapak dosen pengasuh serta
rekan Sekalian. Akhirnya dengan penuh kesadaran bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih terdapat
kekurangan-kekurangan dari hasil penelitian ini. Namun harapan kami hendaknya LAPORAN ini dapat
bermanfaat bagi kita semua serta dapat mencapai sasaran yang kita
inginkan.Hasil penelitian ini hendaknya dapat menjadi bahan informasi atau
penunjang bagi rekan- rekan untuk mengadakan penelitian selanjutnya.
Demikianlah semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca untuk kehidupan sehari-hari.
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan solusi Chemical yang tepat kepada Anda,mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.Harga
ReplyDeleteTerjangkau
Cost saving
Solusi
Penawaran spesial
Hemat biaya Energi dan listrik
Mengurangi mikroba & menghilangkan lumut
Salam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
1.
Coagulan, nutrisi dan bakteri
Flokulan
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Garment wash
Eco Loundry
Paper Chemical
Textile Chemical
Degreaser & Floor Cleaner Plant
2.
Oli industri
Oli Hydrolik (penggunaan untuk segala jenis Hydrolik)
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
3.
Other Chemical
RO Chemical
Hand sanitizer
Disinfectant
Evaporator
Oli Grease
Karung
Synthetic PAO.. GENLUBRIC VG 68 C-PAO
Zinc oxide
Thinner
Macam 2 lem
Alat-alat listrik
Packaging
Pallet
CAT COLD GALVANIZE COMPOUND K 404 CG
Almunium
Raih Kemenangan Besar Anda Disitus MARIO QQ, Hanya Dengan Modal Rp.10.000 Anda Bisa Menangkan Jackpot Jutaan Rupiah Setiap Harinya !!!
ReplyDelete✅ BONUS TURN OVER 0.3%
✅ BONUS REFFERAL 15%
✅ WIN RATE GAME 96,9%
✅ 100% PLAYER Vs PLAYER ( NO ROBOT & ADMIN )
✅ Minimal Deposit Bank : Rp.10.000 (BCA MANDIRI BNI BRI DANAMON)
✅ Minimal Deposit Pulsa : Rp.10.000
✅ Support E-Cash : GOPAY , DANA , OVO , LINK
Berapapun Kemenangan Bosku Pasti Akan Kami Bayar dan Kita Proses Dengan Cepat !!!
Hanya Disitus MARIO QQ Yang Memberikan JACKPOT dan BONUS TURN OVER Yang FANTASTIS Loh !!! Ayo Tunggu Apalagi Buruan Daftarkan dan Mainkan
Langsung Disitus Resmi MARIO QQ Dibawah Ini melalui :
WHATSAPP +62 821-4331-1663
Link Alternatif :
- www.marioqq88. com
- www.marioqq88. net