Media
Tanam Hidroponik
Mencari
media tanam untuk hidroponik nggak susah kok. Cukup dengan memanfaatkan
bahan-bahan yang mudah di dapat di sekitar kita, seperti sekam, pasir, kerikil,
bahkan pecahan batu bata pun dapat dijadikan media tanam. Pada dasarnya fungsi
media tanam hidroponik adalah untuk menunjang penyerapan nutrisi oleh tanaman
serta untuk memperkuat perakaran tanaman tersebut.
1. Sekam
Mentah
Sekam
mentah mudah di dapatkan di tempat penggilingan padi. Kalau di tempat saya,
tinggal minta aja, gak beli. Cukup sediakan karung untuk membawa sekam ke
rumah, kalo ga kuat bawa (padahal ringan lho), tinggal sewa ojek. Mudah, hemat
dan efisien. Untuk sekam mentah sendiri, saya belum pernah mencoba untuk
digunakan sebagai metan. Tetapi banyak yang sudah memakainya, karena gampang di
dapat. Tenang aja, hidroponik itu ga ribet kok 

2. Sekam
Bakar
Nah,
kalau sekam bakar mungkin agak rumit ya. Proses pembakaran sekam mentah menjadi
sekam bakar sendiri bisa dibilang gampang-gampang susah. Pengalaman saya
mencoba sekam bakar adalah dengan membakarnya langsung dengan batok kelapa,
gagal total karena sekam malah menjadi abu. Pengalaman kedua adalah dengan di
sangrai di atas seng yang di bawahnya ada api (seperti tungku). Cara ini
membuat mata sangat perih dan napas sesak karena asapnya bikin uhuk-uhuk.
Akhirnya saya menyerah dengan mendatangi gerai bunga hidup di tempat saya.
Sekam mentah di jual dengan harga Rp. 7.500,- / per karung plastik ukuran 10
kilo. Sekam bakar ini adalah media yang baik dan sangat porous. Namun menurut
saya, ada satu kekurangannya yaitu karena terlalu porous, jadi kurang mengikat
air serta rentan kekeringan karenanya. Untuk mengatasi hal tersebut, ada
baiknya sekam bakar dicampur dengan media lain seperti pasir, cocopeat atau akar
pakis.
3. Akar
Pakis
Akar
pakis juga saya dapatkan di gerai bunga. Pakis ini biasanya dipakai orang dalam
membudidayakan anggrek. Harganya cukup murah, Rp. 5.000,- satu kantong kresek
hitam yang besar. Bisa dicampur dengan sekam bakar untuk media tanam. Kelebihan
akar pakis ini adalah menyerap dan menyimpan air dengan cukup baik, sehingga
tanaman tidak rentan kekeringan.
4.
Cocopeat
Cocopeat
terbuat dari sabun kelapa yang telah diolah menjadi butiran-butiran halus.
Cocopeat juga sangat baik dalam menyerap dan mengikat air. Hanya saja pada
cocopeat terdapat zat tanin yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Untuk
itu, diperlukan waktu sampai 6 bulan untuk menghilangkan senyawa-senyawa kimia
yang tidak baik tersebut. Just info, di kota saya ga ada jual cocopeat ini.
Terakhir saya coba cari info untuk daerah Padang, ada yang menawarkan di
Indonetwork, minimal beli 1 ton. Walah!
5. Kerikil
dan pasir
Nah,
yang ini juga gampang lho mendapatkannya. Bagi yang punya sungai kecil di
belakang rumah, tinggal bawa sekop, hehe
. Atau bisa juga
menggunakan pasir bangunan, sisa ayakan buat bangunan juga boleh. Gampang
banget lah pokoknya.

6. Pecahan
Batu Bata atau Genteng
Ini
juga gampang menurut saya, bagi yang habis membangun sesuatu baik itu rumah,
teras dan semacamnya, pasti ada pecahan bata yang tidak diperlukan. It’s worth.
Media tanam versi elitnya :
1. Rockwool
1. Rockwool
Rockwool
adalah media tanam steril yang terbuat dari batuan yang telah dipanaskan dengan
suhu tinggi. Rockwool adalah media semai dan media tanam yang paling baik dan
cocok untuk sayuran. Rockwool dapat menghindarkan anda dari kegagalan semai
akibat bakteri dan cendawan penyebab layu fusarium. Jika anda menanam sawi,
selada atau sejenisnya, hanya dengan menggunakan rockwool saja tanpa media lain
sudah cukup sampai tanaman bisa di panen. Harganya masih bisa dibilang cukup
mahal, sekitar Rp. 75.000,- untuk 1 slab. Yang membuatnya hemat adalah, dapat
dipotong kecil-kecil sesuai kebutuhan. Untuk skala hobbi, 1 slab itu udah
banyak banget. Bisa untuk 6 bulan – 1 tahun tanam.
2.
Hidrogel
Hidrogel
adalah suatu jaringan rantai-rantai polimer yang mudah menyerap air, hidrogel
adalah polimer penyerap super (superabsorbent), ia dapat mengandung air hingga
99%. Hidrogel adalah kristal-kristal pengisap air, mampu menyerap air 600 kali
dari bobotnya. Kristal-kristal ini tampak seperti butiran-butiran kecil kwarsa
sebelum jenuh dengan air, dan mirip cabikan jeli jernih bila air ditambahkan.
Cocok banget untuk dijadikan media tanaman hias karena tampilannya indah dan
berwarna-warni. Harganya? Saya kurang tahu, karena belum pernah beli.
3. Perlite
dan Vermiculite
Merupakan lapisan mineral silica yang telah mengalami proses pemanasan
pada suhu tinggi. Pemanasan tersebut telah mengakibatkan mineral mengalami
pengembangan seperti pada jagung (pop corn) . Hasilnya adalah bahan yang steril
porositas tinggi yang mampu menyerap air dalam jumlah banyak dengan cepat serta
mudah dikeringkan secara cepat. Vermiculite digunakan untuk meningkatkan
volume, drainase dan aerasi dari media perakaran. Selain itu vermiculite juga
tahan terhadap proses pengompakan selama proses pertumbuhan stek atau semai.
Media ini masih tergolong jarang orang menggunakannya dan harga juga masih
mahal.
No comments:
Post a Comment