Tahun 2014 lalu, pakar astronomi menemukan asteroid dengan diameter
30 meter melewati Bumi. Kini dua tahun sesudahnya, asteroid itu kembali
mendekati Bumi. Kali ini dengan jarak yang sangat dekat.
Berdasarkan perhitungan NASA (National Aeronautics and Space
Administration), asteroid berkode 2013 TX68 itu bisa mencapai jarak
terdekat dengan Bumi sekitar 17.000 kilometer! Jarak itu sekitar 21 kali
lebih dekat dari jarak Bulan ke Bumi.
Akan tetapi NASA menambahkan bila prediksi itu bisa tidak akurat.
Badan Antariksa Amerika itu yakin bila asteroid 2013 TX68 hanya akan
melayang di dekat Bumi pada jarak 14 juta kilometer atau lebih jauh dari
jarak rata-rata Bulan-Bumi yang hanya 384.400 kilometer.
NASA pun menekankan bila asteroid sebesar paus ini tidak akan menabrak atau membahayakan kehidupan di Bumi.
"Prediksi jarak lintasan terdekat dari asteroid 2013 TX68 didapat
akibat banyaknya jalur yang bisa diambil oleh si asteroid mengingat
penemuannya baru beberapa waktu lalu," ujar NASA.
Sementara itu, banyak pakar astronomi memprediksi bila asteroid 2013
TX68 akan berada pada lintasan yang sangat dekat dengan Bumi tanggal 28
September 2017. Peluang terjadinya hal ini adalah 1 dibanding 250 juta.
Lalu, apa yang terjadi bila asteroid tersebut benar sangat dekat
dengan Bumi dan tertarik masuk Bumi? Apabila hal itu terjadi, maka akan
timbul ledakan dengan kekuatan sekitar 1000 kiloton TNT atau 40-60 kali
lebih kuat dari uji coba bom nuklir pertama di dunia 'Trinity'.
Prediksi ini didasarkan pada ukuran si asteroid 2013 TX68 yang
mencapai 30 meter, nyaris dua kali lebih besar dari meteor di
Chelyabinsk Rusia yang jatuh di Bumi 15 Februari 2013 silam. Saat itu
meteor Chelyabinsk mempunyai kecepatan 54.000 kilometer per jam dengan
pelepasan energi yang setara dengan 500 kiloton TNT.
No comments:
Post a Comment