Thursday, September 22, 2016

Karya Tulis Ilmiah Tentang NAFZA



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Rokok menurut dokter sangat berbahaya bagi kesehatan. Banyak kandungan zat berbahaya didalam rokok. Hal itu sangat mengganggu kesehatan. Berbagai alasan faktor penyebab untuk merokok diatas biasanya kalah seandainya beradu argument dengan pakar yang ahli tentang potensi berbahaya atas apa timbulnya dari kebiasaan merokok baik bagi dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan sangatlah ironis memang bahwa manusia sangat memperhatikan keseimbangan alam akibat proses pembakaran bahan bakar oleh industry yang mengeluarkan polusi, tetapi di lain pihak orang-orang dengan sengaja mengalihkan gas produksi pembakaran rokok ke paru-paru mereka tanpa sepengatahuan kita. Asap rokok akan menyebabkan kanker, serangan jantung, dan akan merusak diri kita dan orang lain.

Sangat ironis memang bahwa manusia sangat memperhatikan keseimbangan alam akibat proses pembakaran bahan bakar oleh industri yang mengeluarkan polusi tetapi dilain pihak orang-orang dengan sengaja mengalirkan gas produksi pembakaran rokok ke paru-paru mereka.
Meski semua orang tahu akan bahaya yang di timbulkan akibat merokok, perilaku merokok tidak pernah surut dan tampaknya merupakan perilaku yang masih dapat di terorir oleh masyarakat. Hal ini dapat dirasakan dalam kehidupan sehari – hari dilingkungan rumah, kantor, angkutan umum, maupun di jalan – jalan. Hampir setiap saat kita menjumpai orang yang sedang merokok. Hal yang memprihatinkan adalah usia mulai merokok yang setiap tahunnya semakin muda. Bila dulu orang – orang berani merokok ketika mulai SMP, maka sekarang dapat dijumpai anak – anak SD kelas 5 dan 6 sudah mulai banyak yang merokok secara diam – diam .
          Kerugian yang di timbukan rokok sangat banyak bagi kesehatan. Tapi masih banyak orang yang tetap masih untuk menikmatinya. Efek dari rokok memberi stimulas DEPRESI ringan, gangguan daya tangkap, alam perasaan, alam pikiran, tingkah laku dan fungsi psikomotor.
Walaupun rokok memberi efek santai dan sugesti lebih jantan. Manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun yang tidak (perokok pasif).
          Berdasarkan hal tersebut maka penulis ingin menjelaskan DAMPAK MEROKOK TERHADAP LINGKUNGAN PELAJAR.


1.2  Identifikasi Masalah
a.       Apa pengaruh Rokok Terhadap Pelajar
b.      Bagaimana Cara Pencegahan Pemakai Rokok Terhadap Pelajar
c.       Bagaimana Rokok Berpengaruh Terhadap Prestasi Belajar Siswa
1.3  Rumusan Masalah
                   Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penulis hanya membahas tentang mengapa rokok berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
1.4  Metode Penelitian
          Metode Penelitian antara lain Angket, Studi Pustaka, Studi Banding, dan Wawancara. Dari beberapa pilihan Metode Penelitian tersebut, penulis hanya memilih satu metode, yakni Angket.
1.5  Tujuan Penelitian
a.       Menjelaskan Tentang Pengertian Rokok
b.      Menjelaskan Tentang Pengaruh Rokok Terhadap Siswa
c.       Menjelaskan Tentang Pengaruh Rokok Terhadap Prestasi Belajar
1.6  Kegunaan Penelitian
          Kegunaan ini adalah untuk mengetahui apa saja dampak yang di timbulkan dari merokok dan menyarankan agar menghentikan perbuatan merokok











1.7  Sistematika Penulisan

BAB I. Pendahuluan
1.1    Latar Belakang Masalah
1.2    Identifikasi Masalah
1.3    Rumusan Masalah
1.4    Metode Penelitian
1.5    Tujuan Penelitian
1.6    Keguanaan penelitian
1.7    Sistematika Penulisan
BAB II. Landasan Teori
2.1     Hakikat Merokok
2.2     Faktor Alasan Seorang Pelajar Mulai Merokok
2.3     Ciri – Ciri Perokok
2.4     Hakikat Prestasi Belajar
2.5     Hakikat Siswa
BAB III. Metode Penelitian
3.1     Tempat dan Waktu
3.2     Subjek
3.3     Metode Penelitian
BAB IV. Hasil Penelitian
  4.1   Analisis Data
  4.2  Pencegahan Merokok
BAB V. Penutup
5.1     Kesimpulan
5.2     Kritik dan Saran


BAB II
Landasan Teori
2.1  Hakikat Merokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm(bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-dauntembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung (walapun pada kenyataanya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi)
Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika.
Ada dua jenis rokok, rokok yang berfilter dan tidak berfilter. Filter pada rokok terbuat dari bahan busa serabut sintetis yang berfungsi menyaring nikotin.

Bahan-bahan kimia yang terkandung pada rokok :
1.      Nikotin : menyebabkan kecanduan, merusak jaringan otak, dan dara muda menggumpal.
2.      Tar : menyebabkan kerusakan pada sel paru-paru, meningkatkan produksi dahak atau lendir di paru-paru, dan dapat menyebabkan kanker paru-paru.
3.      Karbon monoksida : yang dapat mengurangi jumlah oksigen yang dapat di ikat dara, dan dan mengurangi transportasi dara dalam tubuh.
4.      Zat kersinogen : dapat memicu pertumbuhan sel kanker dalam tubuh.
5.      Zat iritan : dapat mengakibatkan batuk, kanker paru-paru, dan iritasi pada paru-paru.



2.2   Faktor Alasan Seorang Pelajar Mulai Merokok
Alasan seorang remaja mulai pertamakali merokok dari berbagai penelitian antara lain:rasa ingin coba-coba, ikut-ikutan, ingin tahu enaknya rokok, sekedar ingin merasakan, agar terlihat maco, meniru orang tua, iseng, menghilangkan ketegangan, kebiasaan saja untuk pergaulan, lambing kedewasaan, mencari ispirasi. Dan alasan lainya adalah sebagai penghilang stress, penghilang jenuh, sukar melepaskan diri, pengaruh lingkungan, iseng anti mulut asam, pencuci mulut, kenikmatan.
Bagi kebanyakan pelajar , mulai merokok di sebabkan oleh dorongan lingkungan. Contohnya saja, pelajar tersebut mulai merokok karena malu hati kepada teman-temanya yang merokok,  sehingga  ia pun mulai merokok dan akhirnya kebiasaan atau kecanduan dengan rokok. Kebanyakan pelajar juga beranggapan bahwa dengan merokok dirinya merasa hebat/maco, gaya, dan di akui. Padahal jika dia tidak pandai-pandai  menjaga dirinya, rokok adalah awal terjerumusnya seseorang ke pada obat-obatan terlarang.
Ø  Penyebab Remaja Merokok antara lain :
·         Pengaruh Orangtua
Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah untuk menjadi perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang bahagia (Baer & Corado dalam Atkinson, Pengantar psikologi, 1999:294).
·         Pengaruh Teman
Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok maka semakin besar kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan demikian sebaliknya. Dari fakta tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi, pertama remaja tadi terpengaruh oleh teman-temannya atau bahkan temanteman remaja tersebut dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang akhirnya mereka semua menjadi perokok. Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai sekurang- kurangnya satu atau lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja non perokok (Al Bachri,1991)


·         Faktor Kepribadian.
Orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan diri dari rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan diri dari kebosanan. Namun satu sifat kepribadian yang bersifat prediktif pada pengguna obat-obatan (termasuk rokok) ialah konformitas sosial. Orang yang memiliki skor tinggi pada berbagai tes konformitas sosial lebih mudah menjadi penggunadibandingkan dengan mereka yang memiliki skor yang rendah (Atkinson, 1999).
·         Pengaruh Iklan.
Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau glamour, membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut. (Mari Juniarti, Buletin RSKO, tahun IX,1991).
2.3  Ciri – Ciri Perokok
·         Bibir dan gusih menjdi hitam
·         Kulit jadi hitam
·         Mata merah
·         Kukuh membiru
·         Pipih perokok terlihat kempok
·         Mudah terserang penyakit batuk
·         Nafas bau
·         Perokok terlihat tenang dengan asiknya mengisap rokok
2.4  Hakikat Prestasi Belajar
2.4.1 Hakikat Prestasi  
Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok, sedangkan menurut Mas’ud Hasan Abdul Dahar bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja.



2.4.2  Hakikat Belajar
Manusia adalah insan yang berakal, insan berbudi dan insan sosial. Dikatakan makhluk berakal karena dia bisa berpikir, bisa bertindak, bisa memecahkan masalah melalui belajar. Belajar mempunyai makna upaya memperoleh kepandaian atau ilmu. Belajar dapat diartikan pula sebagai perubahan tingkah laku berkat interaksi dengan lingkungan.
Belajar dalam tulisan Sudarsono yaitu perubahantingkah laku pada diri sendiri (Individual) sebagai akibat pengalaman. Ada tidaknya kegiatan belajar dapat dilihat pada tidaknya perubahan tingkah laku yang di akibatkan oleh pengalaman
2.5  Hakikat Siswa
          Dengan mengutip pemikiran Gibbs, mengemukakan hal hal yang perlu dilakukan adar siswa lebih aktif dan kreatif dalam belajarnya.
1)      Dikembangkannya rasa percaya diri para siswa dan mengurangi rasa takut.
2)      Melihat siswa dalam menentukan tujuan belajar dan evaluasinya.
3)      Memberikan penguasaan yang tidak terlalu ketat dan tidak otoriter.


BAB III
Merode Penelitian
3.1  Tempat dan Waktu
Tempat yang dipakai peneliti/penulis yaitu di sekolah. Penelitian ini dilakukan kurang lebih selama 1 Minggu.
3.2  Pemilihan Subyek
Disini penulis memilih subyek adalah dari SD, SMP dan SMA
3.3  Metode Penelitian
          Dalam mengerjakan Karya Ilmiah ini, peneliti menggunakan Metode Penelitian Angket. Angket memiliki beberapa pengertian, yaitu sebagai berikut. Angket adalah suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan yang diajukan pada responden untuk mendapat jawaban (Depdikbud:1975). Dari pengertian diatas dapat disimpulkan pengertian angket adalah suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan tertulis yang diajukan kepada subyek untuk mendapatkan jawaban secara tertulis juga.
Angket juga bisa dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
Macam-macam Angket:
1.      Dilihat dari cara memberikannya, angket dapat dibedakan:
a.       Angket langsung, yaitu bila angket itu langsung diberikan kepada responden yang ingin diselidiki . Jawaban diperoleh dari sumber pertama tanpa menggunakan perantara.
b.      Angket tidak langsung, yaitu bila angket itu disampaiakan kepada orang lain dan diminta pendapat tentang pendapat atau keadaan orang lain. Jawaban angket itu diperoleh dengan melalui perantara, sehingga jawabannya tidak dari sumber pertama.
2.      Dilihat dari strukturnya, angket dapat dibedakan menjadi :
a.       Angket berstruktur, yaitu angket yang bersifat tegas, konkrit dengan pertanyaan-pertanyaan yang terbatas dan menghendaki jawaban yang tegas dan terbatas pula.
b.      Angket tak berstruktur, dipergunakan apabila konselor menginginkan uraian lengkap dari subyek tentang sesuatu hal, di mana diminta uraian yang terbuka dan panjang lebar. Disampaikan dengan mengajukan pertanyaan bebas.
Disamping itu, alasannya penulis yaitu, dengan menggunakan angket, melakukan penelitian tidak terlalu sulit dan menjadi mudah, dan juga penulis memilih angket karena keputusan teman-teman sekelas.
Angket memiliki kelemahan dan kelebihan, kelemahannya adalah biasanya orang-orang yang mengisi angket kurang jujur sehingga hasilnya belum tentu sesuai, sedangkan kelebihannya adalah mengerjakan dengan menggunakan angket lebih mudah dan praktis.


4.2 Pencegahan Merokok
Motivasi untuk menghentikan perilaku merokok penting untuk dipertimbangkan dan di kembangkan. Dalam 12 jam setelah tidak menyulut rokok, tubuh akan mulai menyembuhkan dirinya sendiri, kadar karbon dioksida dan nikotin dalam sistem tubuh akan menurun secara cepat, paru – paru mulai memperbaiki kerusakan akibat bahan – bahan kimia yang terkandung dalam asap rokok.
Anda kini telah mengetahui konsekuensi dari rokok yang anda bakar setiap harinya tidak hanya merugikan kesehatan orang – orang tercintapun bisa ikut jadi taruhannya. Masih merasa kalau berenti merokok itu sulit?

Ini tips sederhana cara berhenti merokok :
1.      Mengganti rokok dengan makan permen
2.      Menyisihkan sedikitnya uang jajan
3.      Jauhi asap rokok
4.      Memperbanyak kegiatan positif lainnya, dan
5.      Meminum perasan jeruk nipis dengan soda supaya asap di dalam paru paru bisa keluar,.
Dalam waktu minimal satu atau dua minggu keinginan anda untuk merokok akan hilang dan anda akan merasa seperti menemukan diri andai sendiri.


BAB V
Penutup
5.1  Kesimpulan
                   Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm(bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-dauntembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.
                   Apa bila kita tanya, mengapa mereka merokok ? , banyak yang menjawab dan alasan yang dilontarkan sehingga mereka belom mau meninggalkan kebiasaan merokok. Banyak alasan mereka mengonsumsi rokok diantaranya 22% menghilangkan stres, 16% iseng – iseng, 19% supaya keren, dan 43% siswa tidak memilih karena tidak merokok.
                   Asap rokok mengandung lebih dari 400 senyawa kimia yang secara parmakologis terbukti aktif, beracun, dan dapat menyebabkan penyakit janntung koroner. Tiga racun utama dalam rokok yaiut nikotin , tar, dan karbonmonoksida.
5.2  Kritik Dan Saran
          Penulis menyadiri akan kekurangan dari penyusunan karya tulis ini. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi menyempurnakan karya tulis selanjutnya
          Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 6 sampel yang meliputi 2 sekolah tingkat SD sebanyak 20 siswa, yaitu SDN Sukamanah dan SDN 04 Sukamaju, 2 sekolah tingkat SMP sebanyak 35 siswa, yaitu SMP N 1 Jonggol  dan SMP PGRI, 2 sekolah tingkat SMA sebanyak 25 siswa, yaitu SMA N 1 Jonggol dan SMA PGRI.
1)      Metode yang dipakai yaitu angket, hal ini tidak memiliki validitas yang tinggi. Sebaiknya menggunakan metode wawancara
2)      Teori penulis terlalu sedikit, lebih banyak sumber lebih bagus 


DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas . 2003 . Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta: Depdiknas.
http : //www.google.com/rokok
http : //www.google.com/prestasi
http : //www.google.com/belajar
http : //www.google.com/siswa
1999. Upaya Industri Rokok Kretek dalam Menghadapi Penerapan Ketentuan Kandungan Nikotin dan Tar. Disajikan oleh GAPRI pada pertemuan Teknis Intensifikasi Tembakau Voor-Oogst di Surakarta, 4 November 1999.
Sinaga, J. 1990. “ Tatakrama Periklanan di Indonesia Menyangkut Iklan Rokok”. Seminar Mengenai Rokok pada tanggal 28 Maret 1990. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Sitepoe, dr. drh. Mangku, “Kekhususan Rokok Indonesia”, Grasindo. Gramedia Widiasarana Indonesia, Penerbit PT. Grasindo. 2000.

No comments:

Post a Comment