Menjadi petinggi negara memang tidak
mudah. Meski banyak yang berlomba memperebutkan kursi nomer satu tersebut,
namun kenyataannya tanggung jawab yang diemban pun tidak ringan.
Banyak dari mereka yang justru mengecewakan hati rakyat usai dipilih dengan
harapan bisa mewujudkan kesejahteraan yang didambakan. Hal itu dikarenakan
tidak tanggapnya mereka terhadap penderitaan rakyatnya.
Mereka lebih suka menunggu dan memberi
arahan tanpa tindakan nyata. Tetapi nyatanya, tidak semua pemimpin negara hanya
mau 'enaknya' saja.
Mereka tidak sungkan untuk menjadi
tukang sapu, juru masak, Polisi lalu lintas (Polantas), hingga tim pemadam
kebakaran (Damkar).
Meski tidak semuanya presiden atau
pemimpin negara, apa yang dilakukan para pemangku jabatan penting ini patut
diacungi jempol.
Negara - Negara Manakah yang memiliki sosok pemimpin tersebut mari kita lihat satu p
1.
Raja
Bhutan jadi 'koki' khusus untuk anak sekolah
Raja Bhutan Jigme Khesa Namgyel
Wangchuck, terlihat membantu tukang masak untuk menyiapkan makanan bagi para
anak sekolah. Diabadikan dalam sebuah foto, Raja Jigme terlihat sedang mengupas
bawang dan memotong cabai.
Potret sang raja pertama kali
diunggah di Twitter oleh Harsh Goenka. Pria tersebut merupakan ketua konglomerat
industrial RPG Enterprises.
"Raja Bhutan tengah memotong
bawang dan cabai untuk persiapan memasak makanan bagi Komunitas Sekolah di
Mongar," unggah sang konglomerat dalam akunnya @hvgoenka.
Bhutan memang kurang terkenal di
dunia internasional. Sang raja dan ratu hanya pernah tampil di muka publik pada
Februari lalu setelah memperkenalkan anak pertama mereka yang baru lahir. Pada
April lalu, sang pemimpin kerajaan bertemu dengan Pangeran dan Putri Inggris,
William dan Kate.
Negara di Asia Selatan ini juga
masuk 10 besar negara paling bahagia di dunia.
2.
Sultan Hassanal
Bolkiah turun ke jalan jadi Polantas
Kecelakaan lalu lintas memang biasanya menimbulkan efek macet luar biasa.
Hal ini rupanya dimengerti oleh Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah.
Kala itu, dua pengawalnya mengalami kecelakaan karena ditabrak seorang
pengemudi perempuan. Bukannya marah, Sultan Hassanal malah turun dan membantu
mengatur lalu lintas yang agak semrawut.
Kecelakaan tersebut terjadi di Jalan Raya Muara-Tutong dekat Taman
Jerudong.
"Kecelakaan itu terjadi sekitar 05.40 sore, ketika kedua pengawalnya
menghentikan mobil di jalan raya untuk memberi jalan pada mobil kerajaan.
Tiba-tiba ada pengendara wanita yang melaju kencang dan tak mampu menghentikan
laju mobilnya," kata polisi.
Meski dikenal seorang kaya raya, pemimpin negara ini tidak merasa malu
untuk ikut turun ke jalan dan membantu mengatur lalu lintas.
3.
Xanana Gusmao
jadi tim Damkar bantu bersihkan sisa kebakaran
Mantan Presiden Timor Leste Xanana Gusmao terlihat ikut membersihkan
sisa-sisa kebakaran yang terjadi di kotanya. Mengenakan celana pendek dan topi,
Xanana terlihat ikut memunguti barang yang sudah gosong.
Tak hanya itu, Xanan rupanya sering terlibat langsung dalam membantu
warga mengatasi bencana. Hampir tiga tahun lalu, pria ini nampak ikut
membersihkan jalan.
Dia mengangkut bebatuan daru jalanan luar Istana Kepresidenan yang
terkena longsor. Meski bajunya kotor karena kegiatan bersih-bersih tersebut,
Xanana cuek saja.
Pria ini juga dilaporkan pernah ikut membantu polisi mengatur lalu lintas
yang padat di jalanan Dili.
4.
Demi jaga
kebersihan, wali kota di Italia jadi 'tukang sapu jalan'

Seorang wali kota di Italia, Pinucci Chelo diberitakan turun ke jalan
untuk melakukan aksi bersih-bersih. Tindakannya tersebut bukan tanpa sebab,
melainkan kota yang dipimpinnya, Zerfaliu dinyatakan kekurangan pegawai.
Diberitakan BBC, Jumat (16/9), hari ini Wali KOta Chelo diketahui tidak
ada di kantornya di sebelah barat Sardinia. Dia diketahui sedang melakukan
bersih-bersih, menyapu serambi depan geraja setempat guna persiapan hari pasar.
Hari itu dia tidak sendiri, bersama ayah dari wakil wali kota dan anggota dewan
kota, tulis koran lokal, La Stampa.
Pegawai terakhir Zerfaliu sudah pensiun enam bulan lalu dan tidak ada
yang mau dipekerjakan semenjak itu. "Kami tidak bisa berbuat apa pun. Kami
terhalang birokrasi," kata sang wali kota.
Seorang pekerja tengah izin sakit dan membuat semuanya terhenti sesaat.
Meski begitu, kota ini diketahui punya anggaran sebesar 150 ribu euro untuk
digunakan untuk membayar mereka yang pengangguran.
Dewan Sandro Murtas mengatakan tidak ada pilihan lain kecuali melipat
lengan baju, "Karena masyarakat berharap respon tanggap dari kami, bukan
birokrasi".
Di Indonesia kapan ya ada pemimpin yang seperti ini ??????
hemmmm.............
No comments:
Post a Comment