Rapat yang mendukung kemerdekaan Papua itu rencananya akan dihadiri
sejumlah pemimpin negara di Pasifik, termasuk Perdana Menteri Tonga,
Akilisi Pohiva.
Menteri urusan tanah Vanuatu, Ralph Regenvanu, akan turut serta dalam pertemuan tersebut sebagai wakil negaranya. Kepada Radio New Zealand,
Regenvanu mengatakan pertemuan itu akan membahas iklim politik seputar
Papua Barat yang telah berubah secara signifikan selama setahun
terakhir.
Tatap muka yang juga dihadiri pemimpin kelompok
separatis Free West Papua, Benny Wenda, itu akan pula mendiskusikan
strategi dalam mengupayakan referendum kemerdekaan Papua Barat pada
2020.
Mantan tahanan politik Papua, Filep Karma, menilai pertemuan itu akan membawa suara rakyat Papua ke forum internasional.
"Masalah
Papua memang bukan masalah internal Indonesia, dari dulu itu masalah
internasional. Karena diputuskan Papua bergabung dengan Indonesia kan
lewat forum PBB, lewat referendum atau yang disebut Pepera, yang tidak
jujur, tidak adil, dan di bawah represif militer," kata Filep kepada BBC
Indonesia.
IPWP didirikan oleh aktivis Papua Merdeka dan beberapa anggota
parlemen dari Vanuatu, Inggris dan Papua Nugini pada 2008. Kelompok ini
terinspirasi oleh keberhasilan Parlemen Internasional untuk Timor Timur.
Salah satu pendirinya adalah Benny Wenda dari Wamena, Papua yang
menetap di Inggris sejak 2002.
Dalam laman internet IPWP,
organiasi itu mengklaim ada 95 anggota parlemen dari berbagai negara
yang mendukung kemerdekaan Papua, termasuk dari Inggris, Australia,
Belanda, Papua Nugini, dan Vanuatu.
Beberapa waktu lalu, Menteri
Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan kepada BBC Indonesia bahwa kampanye
yang diadakan di luar negeri untuk memisahkan Papua dari Indonesia
tidak mengandung unsur baru.
"Apa yang dilakukan mereka adalah
apa yang biasa mereka lakukan. Kadang-kadang apa yang mereka lakukan
misalnya seperti sesuatu yang sangat besar, tapi sebenarnya tidak," kata
"Sementara itu apa yang dilakukan pemerintah Indonesia lebih
terfokus pada pembangunan di Papua. Papua adalah bagian dari Indonesia.
Orang Papua adalah bagian dari bangsa Indonesia," tambahnya.
No comments:
Post a Comment