SEBELUM ANDA MULAI
Hal-hal
penting sebelum mengambil keputusan untuk memulai budidaya tomat cherry
secara hidroponik diantaranya yang perlu kita perhatikan yaitu:
persiapan nursery, persemaian, pemilihan varietas, penanaman (
transplanting), pengendalian hama penyakit, pemupukan, panen dan pasca panen, serta pemasarannya.
Ada beberapa hal yang harus Anda tanyakan pada diri Anda sendiri SEBELUM ANDA MULAI melakukan usaha tersebut, antara lain :
- Mengapa
Anda ingin mulai dalam bisnis ini? Dalam situasi ini ada asumsi bahwa
kita mulai karena ini mendapatkan hasil keuntungan.
- Apakah
lokasinya cocok untuk tanaman tomat cerry? Syarat tumbuh pada
ketinggian kurang lebih 700 - 1.200 m dpl, suhu siang hari 28 derajat
Celcius, suhu malam hari 18 derajat Celcius, persediaan air cukup, tidak
jauh dari pasar dan sebagainya.
- Siapa
yang akan mengurus kebun dari hari ke hari? Seseorang yang mempunyai
skil dalam hal teknis, sosial dan manajemen akan melakukan rutinitas
pekerjaan ini dan tidak takut tangan dan pakaiannya menjadi kotor.
- Seberapa
besar Anda akan mulai? Tentunya tergantung berapa banyak uang yang Anda
punya, kualitas dan pengalaman dari SDM Anda, tingkat teknologi yang
akan digunakan dan sebagainya.
- Kapan
Anda akan mulai? Setelah melakukan penelitian kelayakan teknis dan
ekonomis secara serius. Jangan terlalu cepat percaya pada informasi
yang baru Anda dengar atau kepada spesialis yang baru Anda kenal.
- Berapa
besar Anda harus berinvestasi? Tergantung beberapa hal seperti
teknologi, kualitas sarana produksi yang Anda gunakan, lokasi manajemen,
konsultan, supplier, dan lain-lain.
- Investasi
dan biaya operasional untuk tahun pertama sekitar Rp.150.000,- s/d
300.000,- per meter persegi bahkan bisa lebih besar.
- Hasil keuntungan bisa mencapai 50 s.d 150 % dari biaya produksi yang dikeluarkan dalam setiap musim.
PERSEMAIAN
Dalam melakukan persemaian hampir sama
dengan komoditi lainnya, tomat cerry dengan sistem hidroponikpun
dilakukan pembibitan terlebih dahulu. Periode pembibitan merupakan awal
dari sistem bercocok tanam yang sangat penting karena akan menentukan
berhasil tidaknya tanaman pada masa produksi.
A. Persiapan
Sarana, alat dan bahan yang harus dipersiapkan adalah Green house,
Nursery, Tray semai/wadah, Benih (contoh benih tomay cerry yang ada),
Media semai (Rockwool-Grodan, arang sekam(Sekam bakar), pasir, dll),
Thermometer dan Hygrometer, Pinset, Ruang semai dan Alat semprot (hand
sprayer).



B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam budidaya tomat cerry, diantaranya; 1) kontruksi dari Green
house harus disesuaikan dengan ketinggian tempat, 2)
persemaian/pembibitan antara lain Kualitas benih, Jenis media yang
digunakan, 3) Suhu dan Kelembapan, intensitas cahaya dan 4) Teknis
pembibitan.
C. Teknis Pembibitan
- Benih terlebih dahulu direndam dengan air hangat kuku selama ± 30 menit, sambil menunggu kita
bisa menyiapkan media semai yang akan digunakan.
- Basahi
media dengan air bersih dan pastikan media basah sampai merata dan
biarkan sesaat agar air siraman yang berlebihan menetes.
- Buat
lubang kecil pada rockwool-Grodan (apabila menggunakan Rockwool) atau
garitan kecil yang saling berpotongan pada Sekam (apabila menggunakan
sekam bakar) sehingga membentuk bujur sangkar dengan jarak ± 2 Cm.
- Letakkan
benih satu persatu pada setiap lubang dengan posisi calon lembaga
(titik tumbuh menghadap kebawah ± 0,5 Cm dengan menggunakan Pinset,
setelah semua benih disemai kemudian tutup dengan plastik mulsa.
- Benih akan berkecambah dalam waktu ± 4 - 7 hari, Plastik mulsa dibuka kemudian bibit dipindahkan ke tempat yang ada sinar dengan tetap menjaga suhu dan kelembaban.
- Bibit
dengan koteledon tumbuh sempurna, dipindahkan kepolybag 15 x 15 Cm yang
telah dibasihi dengan larutan nutrisi dengan EC. 1,5 mS/Cm dan pH.
5.5.
- Pemeliharaan
dipersemaian/pembibitan meliputi Penyiraman,1-2 kali sehari (tergantung
Cuaca, Fase pertumbuhan bibit, dan media yang digunakan), Pengendalian
hama dan penyakit selama di nursery dan yang tak kalah pentingnya adalah
pengaturan kembali jarak antar tanam agar daun tanaman tidak saling
menutupi.
- Bibit siap tanam ke greenhouse produksi setelah berumur ± 21 hari di polybag atau sudah berdaun ± 5 hilai.
PERSIAPAN TANAM DAN TRANSPLANTING
Setelah bibit siap untuk dipindahkan ke greenhouse ada beberapa hal yang harus dilakukan/dipersiapkan sebelum transplanting:
A. STERILISASI GREENHOUSE Sterilisasi dilakukan dengan tujuan untuk membersihkan seluruh greenhouse dari mikroorgnisme (telur/larva, virus,

bakteri
dan fungi) yang dapat merugikan tanaman. Ada beberapa bahan yang sering
digunakan dalam sterilisasi antara lain lysol, formalin dan beberapa
jenis pestisida, yang dalam penggunaannya biasa dilakukan dengan cara:
- Formalin 5% disemprotkan ke seluruh bagian greenhouse dengan konsentrasi 5 cc/liter air
- Dalam
waktu ±4-5 hari setelah penyemprotan formalin disusul dengan
penyemprotan pestisida (insektisida dan fungisida) dan diulang sampai
2-3 kali.
- Sehari sebelum media tanam ditata, greenhouse disemprot dengan larutan lysol dengan konsentrasi 3-5 cc/ liter air.
- Instalasi bak desinfektan kaki supaya penyakit tidak bisa dibawa ke dalam screenhouse.
B. PERSIAPAN TANAM
- Sebelum media ditempatkan, terlebih dahulu media dimasukkan kedalam polybag atau plastik slab atau pot.
- Bila menggunakan plastik slab, ukuran yang biasa digunakan adalah 100 x 25 cm dan jika menggunakan polybag, ukurannya 35 x 40 cm
- Media yang biasa digunakan adalah sekam bakar, rockwool-grodan atau cocopeat.
- Kemudian
media tersebut ditata didalam screen house sesuai dengan jarak tanam
yang diinginkan (pada umumnya menggunakan jarak tanaman antar bedengan ±
100 cm dan antar tanaman ± 50 cm).
- Buat
lubang tanam dengan diameter ± 15 cm pada permukaan slab (jika
menggunakan sistem slab) apabila menggunakan polybag buatlah lubang
tanam sesuai dengan besarnya polybag yang digunakan untuk pemeliharaan
dinursery.
- Media dibasahi dengan larutan nutrisi/pupuk dengan EC 1,5 dan pH 5,5 sampai benar-benar basah/jenuh.
- Tahap
selanjutnya bibit siap untuk ditransplanting ke screen house. Sebelum
bibit ditempatkan bagian bawah polybag digunting dengan hati-hati supaya
akar bibti tidak putus/rusak, kemudian bibit ditempatkan pada lubang
tanam yang telah dipersiapkan.
- Untuk
menghindari terjadi kelebihan air siraman dan tumpukan garam-garam
dimedia, satu hari setelah transplanting lubang draenase dibuat pada
bagian bawah slab/polybag.




C. PEMELIHARAAN
1. Penyiraman dan Pemupukan (Fertigasi)
Pemupukan
dan Penyiraman (fertigasi) pada budidaya tomat sistem hidroponik
umumnya dilakukan secara bersamaan. Teknis fertigasi bisa dilakukan
dengan manual atau sistem irigasi tetes (Drip irrigation system), tapi
yang terbaik untuk fertigasi adalah dengan sistem irigasi tetes yang
berkualitas baik dengan demikian fertigasi bisa merata, tenaga kerja
tidak terlalu banyak, menghemat waktu (dalam waktu singkat bisa menyiram
tanaman dalam jumlah yang banyak).
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
- Kualitas air (sumber air/sumur/mata air), harus bersih dan bebas dari penyakit/kimia
- Kualitas
pupuk/nutrisi (komposisi hara harus sesuai dengan kebutuhan tanaman,
pupuk yang dipakai mempunyai kemampuan larut 100 %)
- Waktu, volume dan frekuensi fertigasi
- Jenis media yang digunakan
Teknis Fertigasi
- Frekuensi
dan volume siram harus disesuaikan dengan kondisi cuaca, jenis dan umur
tanaman, fase pertumbuhan tanaman dan jenis media yang digunakan. Cuaca
mendung atau hujan (evaporasi kurang) volume dan frekuensi penyiraman
dikurangi karena efek terhadap media menjadi terlalu basah sehingga akar
tidak bisa tumbuh dengan baik. kondisi yang diinginkan tanaman adalah
berimbang antara air, udara, pupuk dan media tanam. Sebaliknya kalau
cuaca panas (evaporasi naik) fertigasi harus lebih sering dan volumenya
lebih banyak.
- Nilai
EC (jumlah pupuk yang larut dalam air) dan nilai pH (tingkat keasaman)
suatu larutan sangatlah penting sebab akan menunjukkan berapa banyak
unsur hara yang tersedia bagi tanaman. Sebab tidak ada satu situasi
yang sama (beda daerah, iklim, beda media, beda varietas dll) jumlah dan
frekuensi tidak bisa distandarkan /disamakan. Untuk setiap situasi dan
kondisi yang berbeda harus kita cari cara yang optimal untuk tanaman.
- Tingkat
kepekatan (EC) yang diberikan untuk tanaman harus disesuaikan dengan
situasi dan kondisi. pH didalam media yang bagus kurang lebih 5,2 sebab
dengan tingkat pH tersebut semua unsur hara tersedia didalam air/media
bisa diserap oleh tanaman.
- Satu
hal yang tak kalah penting adalah pencatatan mengenai waktu siram,
volume siram, EC/pH in, EC/pH out, suhu, RH dan kondisi cuaca. Hal ini
penting sebab dari data tersebut bisa membantu dalam mengambil suatu
keputusan untuk merubah atau tidak sistem yang sudah berlangsung
sebelumnya.

2. Pewiwilan
Pewiwilan
adalah membuang baik tunas maupun daun yang sudah tua bertujuan agar
nutrisi yang diserap oleh tanaman terpusat pada batang utama sehingga
akan menghasilkan kualitas buah yang baik.
3. Pengendalian Hama dan Penyakit
Monitoring terhadap serangan hama dan penyakit menjadi penting sebab akan diketahui
- Serangan apa yang terjadi
- Berapa berat serangan
- Tindakan apa yang akan dilakukan
- Kapan akan dilakukan pengendalian
Pengalaman dari beberapa petani terakhir ada beberapa hama dan penyakit yang sering menyerang
seperti:
Kutu kebul (white play), ulat buah, virus, layu fusarium, layu bakteri,
powdery meldew, busuk daun, penyakit fisiologis (defesiensi unsur hara)
dan sebagainya.
Pencegahan dan Pengendalian dapat dilakukan dengan cara:
- Menjaga kebersihan, membuang sisa tanaman/gulma jauh dari lokasi screenhouse/masuk bak sampah dan dibakar.
- Sterilisasi
screenhouse (gunakan lysol,formalin dan pestisida) ini harus dilakukan
setiap awal musim tanam/sebelum tanam dimmulai.
- Memasang bak disenfeksi kaki untuk mencegah masuknya telur/larva hama dan patogen penyakit
yang terbawa oleh alas kaki.
- Menggunakan varietas yang resisten
- Tanaman
yang terserang penyakit (virus, bakteri) di masukkan kekantong/karung
plastik lalu buang jauh dari lokasi greenhouse/dibakar.
- Biologis, dengan memanfaatkan musuh alami (predator), tapi cara ini diIndonesia masih jarang dilakukan.
- Kimiawi
(pestisida), ini akan menjadi bagus jika penggunaannya tepat dalam
pemilihan jenis, konsentrasi dan volume semprot. Disamping itu bisa
mempunyai epek kurang baik kalau dalam penggunaannya salah. Untuk
menghindari terjadinya kesalahan,
memerlukan pengetahuan teknis dan alat (nozle) kualitas tinggi.
- Lakukan
pengendalian bersama-sama dengan kebun disekitar (kebun tetangga)
supaya pengendalian hama dan penyakit mungkin akan lebih efektif
Satu hal perlu diperhatikan pengaruh pestisida terhadap kesehatan
petani, konsumen, dan lingkungan. Untuk menghindari hal tersebut harus
menggunakan pengaman seperti jas/pakain semprot, sarung tangan, masker,
kacamata dan pengaman lainnya.
PEMANENAN Tomat
cerry bisa si panen setelah berumur 2,5 bulan setelah tanaman atau
buahnya sudah kelihatan ¼ bagian berwarna merah, dan panen selanjutnya
dilakukan setiap 2 hari sekali sampai dengan usia 4 bulan setelah tanam.




No comments:
Post a Comment