Friday, October 25, 2013

Mawar Bercahaya: Mengetes Ketertarikan Publik terhadap Rekayasa Genetika

Mawar Bercahaya 
Bayangkan, setangkai bunga mawar yang tidak hanya cantik warnanya namun juga bercahaya menemani makan malam anda atau menghiasi ruang tamu atau memenuhi taman di depan rumah. Ini bukan mawar yang tersihir dan hanya ada pada dongeng atau film Walt Disney. Ini adalah mawar yang dijanjikan oleh sekelompok ahli biologi yang dipimpin Antony Evans, untuk anda yang mendukung dan mau beriuran untuk mendanai proyek “Tanaman Berpendar” melalui situs pendanaan umum KickStarter.

Ide besar dari Proyek Tanaman Berpendar ini adalah menggantikan metode penerangan konvensional – yang menurut mereka tidak terbaharui dan mencemari lingkungan dengan metode penerangan alami yang bersumber dari alam hayati dan ramah lingkungan. Cahaya dari kunang-kunang atau ubur-ubur adalah sumber ide mereka. Kemampuan mengeluarkan cahaya dari kunang-kunang tersebut akan mereka tiru dan pindahkah ke tanaman untuk menghasilkan ‘tanaman bercahaya’. Tidak hanya berhenti pada tanaman penghias ruangan, namun mimpi mereka adalah tanaman yang bisa menerangi jalan menggantikan lampu-lampu listrik saat ini.

Laboratorium Biologi Molekuler Pribadi

Kelompok ahli biologi ini mengembangkan ide tersebut dan mengolahnya menjadi kenyataan dari sebuah laboratorium pribadi. Dengan menggunakan alat-alat penelitian biologi molekuler yang tidak terlalu canggih, mereka akan mengubah tanaman model, Arabidopsisi thaliana, – semacam tanaman sawi kecil – menjadi tanaman yang berpendar. Mereka akan memanfaatkan jasa pembuatan DNA sintetis untuk merakit gen-gen yang mereka perlukan. Dengan teknik biologi molekuler standar, gen-gen yang diperlukan tersebut akan mereka sisipkan ke dalam bakteri yang berfungsi menjadi kendaraan yang akan membawa gen penyandi cahaya ke dalam sel-sel tumbuhan. Bakteri ini akan membongkar muatan gen cahaya tersebut dan menyisipkannya ke dalam kromosom tanaman. Jika berhasil, maka tanaman tersebut akan memiliki kemampuan untuk menghasilkan cahaya sendiri seperti kunang-kunang.
Teknik ini sebenarnya meniru apa yang secara alamiah terjadi di alam. Bakteri yang mereka pakai memang memiliki kemampuan alami untuk mentransformasi atau mengubah susunan genetis sel-sel tanaman.

Mawar Bercahaya

Tanaman Arabidopsis adalah target antara mereka. Ini hanya mereka lakukan untuk menunjukkan bahwa ide atau konsep mereka untuk menghasilkan tanaman bercahaya dapat dilakukan. Selanjutnya mereka akan mencoba teknik yang sama pada tanaman bunga mawar. Mereka menjanjikan akan menghasilkan mawar yang bercahaya dengan tingkat cahaya yang lebih terang dari pada tanaman model. Hal ini akan dicapai dengan mengoptimalkan kode pada gen-gen yang digunakan untuk mentransformasi genetis mawar tersebut.

Menarik Publik

Kelompok ini berhasil menarik banyak orang untuk membiayai proyeknya. Hingga berita ini diturunkan, telah terkumpul $484.013 dari 8.433 donor. Dana tersebut sudah melampaui target yang mereka setel sebelumnya, bahkan 8 kali lipatnya. Kini mereka juga menawarkan “hadiah genetis” istimewa bagi para pendukungnya. Misalnya, bagi yang memberikan sumbangan lebih dari $500 akan diberi kesempatan menyisipkan pesan twitter (140 karakter) mereka dalam bentuk kode DNA yang akan disambung dengan DNA yang mengkode gen cahaya yang akan disisipkan ke dalam sel bunga mawar. Maka setiap sel dari bunga mawar yang berpendar dari proyek tersebut akan membawa pesan khusus tadi. Atau anda ingin nama anda tertulis di sana? Berikan lebih dari $10.000 dan anda akan menjadi bagian dari sejarah. Begitulah klaim kelompok ini…
Ternyata teknologi rekayasa genetis bisa juga memperoleh dukungan yang besar dari publik. Dari proyek semacam ini, kita mungkin bisa mengambil hikmah, bahwa mengemas pesan untuk publik perlu kreatifitas tersendiri agar memperoleh dukungan. Terutama untuk isu-isu sensitif seperti tanaman transgenik atau produk hasil rekayasa genetika.

No comments:

Post a Comment