Jakarta – Pemerintah
Indonesia menjajaki kerjasama pengembangan padi jenis Basmati dengan dua negara
di Timur Tengah yaitu Sudan dan Arab Saudi. Demikian dikatakan Menteri
Pertanian, Dr. Ir. Suswono, MMA saat menggelar konferensi pers tentang hasil
lawatannya ke Timur Tengah pada 21 – 26 April 2013 lalu.
Mentan mengatakan,
saat bertemu dengan Wakil Ketua Kadin Arab Saudi Mohammed M. bin Siddiq di
Jeddah, pihak Arab Saudi menyatakan minatnya untuk berinvestasi di bidang
tanaman pangan, khususnya budidaya padi jenis Basmati. "Untuk investasi
tanaman pangan khususnya budidaya padi, pihak Arab Saudi berkeinginan untuk
memperoleh lahan yang potensial di Indonesia,” jelasnya pada senin (29/4/2013)
Pemerintah sendiri
menyambut baik keinginan Arab Saudi tersebut, namun karena terbatasnya potensi
lahan di Indonesia maka pemerintah berinisiatif mengajak Sudan untuk ikut serta
mengingat besarnya potensi lahan yang dimilikinya. Untuk kerjasama pengembangan
padi jenis Basmati ini setidaknya dibutuhkan lahan seluas 50.000 hektare
”Melalui kerja sama
trilateral ini nantinya Arab Saudi menyediakan investasi, Sudan menyediakan
lahan, dan Indonesia memberikan teknologi budi daya pengembangan padi,” tegas
Mentan.
Selain menjajaki
kerjasama di bidang pengembangan padi, pada acara lawatan tersebut, pemerintah
Indonesia juga membahas rencana pembukaan Atase Pertanian untuk kawasan Timur
Tengah dan Afrika serta pemanfaatan peluang pasar buah, sayur dan minyak sawit
Indonesia di Timur Tengah dimana permintaan ketiga komoditas tersebut sangat
tinggi pada musim umroh dan haji.
Kunjungan Sudan dan
Tunisia
Sebelum ke Arab
Saudi, Menteri Pertanian mengawali kunjungannya ke Sudan dan Tunisia. Di Sudan,
pemerintah RI diberikan kesempatan untuk menggarap lahan di sekitar
Sungai Nil seluas kurang lebih 80 ribu ha. Lahan tersebut akan digunakan untuk
membudidayakan tanaman padi yang perkembangannya belum signifikan.
Selain itu kedua
pihak juga membahas kemungkinan kerja sama di bidang peternakan khususnya
penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak dan flu burung. “Populasi
ternak sapi di sudan sekitar 105 juta ekor, setara dengan tiga kali penduduk
Sudan yang sebesar 35 juta jiwa,” jelas Mentan.
Sementara itu, pada
kunjungan ke Tunisia, pemerintah sepakat untuk meningkatkan kerjasama bilateral
pada bidang penelitian pertanian tanaman pangan, peternakan dan pakan ternak.
No comments:
Post a Comment