Tuesday, April 22, 2014

Cara Mengatasi Kulit Tipis Akibat Kosmetik Bermerkuri


Cara Mengatasi Kulit Tipis Akibat Kosmetik Bermerkuri

Berhati-hati Memilih Kosmetika Untuk Menjaga Kesehatan Kulit Wajah Anda 
Struktur dan morfologi kulit manusia terdiri dari dua lapisan utama yaitu epitel (epidepermis) dan  dermis (corium).
Namun lapisan epidermis kulit manusia tidak semuanya sama, sebut saja pada epidermis kelopak mata umumnya sekitar o,5 mm sementara pada bahagian lainnya dapat mencapai 0,5 cm. Dari perbedaan epidermis ini menunjukkan bahwa lapisan kulit kita dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kulit tipis dan kulit tebal.
Pada kulit tipis, umumnya sangat sensitif terhadap suhu, paparan sinar matahari maupun karena pengaruh bahan kimia. Salah satu bentuk reaksi yang ditimbulkan pada kulit sensitif maupun kulit tipis ini berupa kemerahan, rasa perih dan rasa gatal.
Karena itu, tidak mengherankan jika pemilik kulit sensitif ini sangat hati-hati saat menggunakan produk kosmetika yang berbahan kimia. Demikian pula halnya pada bagian kulit yang tipis, tidak dianjurkan untuk memaparnya dengan bahan kimia yang keras karena dapat merusak lapisan kulitnya.
Selain bentuk kulit yang tipis dan kulit tebal, kulit juga dapat mengalami penipisan yang bisa disebabkan oleh penggunaan suplemen, obat OTC maupun kontak langsung dengan beberapa bahan kimia berbahaya. Kontak langsung ini umumnya terjadi melalui kosmetika yang kita gunakan.
Cara Mengatasi Kulit Tipis Akibat Kosmetik Bermerkuri
Kosmetik Bermerkuri Dapat Merusak Kulit Anda
Salah satu bahan kimia yang sering digunakan dalam bahan kosmetika yaitu merkuri. Zat merkuri biasanya ditemukan pada produk kosmetika yang sifatnya untuk memutihkan kulit baik dalam bentuk bedak pemutih, cream maupun dalam bentuk lotion.
Pemakaian kosmetik pemutih yang mengandung merkuri dapat menyebabkan penipisan dan iritasi pada kulit. Khusus untuk pemakaian dalam jangka panjang, kosmetik bermerkuri dapat menimbulkan bermacam penyakit yang berhubungan dengan sistem otak dan saraf, hati, jantung, ginjal, dan kelenjar endokrin, kanker, depresi dan mengurangi libido seseorang serta beberapa bahaya lainnya.

No comments:

Post a Comment