Monday, April 21, 2014

Makalah Cuaca dan Iklim



BAB I
PENDAHULUAN
A.      LATAR BELAKANG
Cuaca dan iklim merupakan gejala alamiah yang sangat penting bagi kehidupan manusia, dengan mengetahui pola cuaca dan iklim seperti periode musim hujan dan kemarau, maka para petani dapat menentukan musim tanam yang tepat agar produksi pertaniannya baik. Selain itu, kondisi cuaca dan iklim seperti arah dan kecepatan angin sangat diperlukan bagi para nelayan untuk menentukan saat-saat yang tepat pergi ke laut mencari ikan serta masih banyak sektor-sektor kehidupan yang berkaitan dengan kondisi cuaca dan iklim.

Seperti halnya gejala-gejala alam yang lain, cuaca dan iklim tak lepas dari konsep-konsep fisika yang terjadi di dalamnya. Misalnya, angin terjadi karena adanya aliran udara dari tempat yang bertekanan udara tinggi ke tempat yang bertekanan udara rendah. Hal ini sesuai dengan konsep-konsep yang dipelajari dalam fisika. Udara terdiri dari berbagai macam gas (fluida) yang tentu saja mengalir dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat bertekanan rendah. Ini hanya salah satu contoh bahwa cuaca dan iklim dapat dipelajari melalui fisika. Contoh lainnya seperti perbedaan iklim di daerah ekuator dan kutub karena perbedaan sudut penyinaran matahari yang mengakibatkan daerah ekuator lebih banyak menerima sinar sehingga beriklim tropis yang panas dan daerah kutub menerima sinar jauh lebih sedikit dari daerah ekuator sehingga daerah kutub beriklim dingin dan dipenuhi es.
Dengan fakta bahwa fisika mempunyai andil dalam keadaan cuaca dan iklim, maka penulis terdorong untuk membuat makalah mengenai cuaca dan iklim dan hubungannya dengan kehidupan manusia dengan tidak melupakan bahwa di dalamnya terjadi proses-proses fisika yang mempengaruhinya.
B.       TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain:
1.   Untuk memenuhi tugas mata kuliah fisika lingkungan.
2.         Untuk mengetahui apa itu cuaca dan iklim.
3.         Untuk mengetahui pengaruh cuaca dan iklim bagi kehidupan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A.      PENGERTIAN CUACA DAN IKLIM
Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat. Cuaca itu terbentuk dari gabungan unsur cuaca dan jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja. Misalnya: pagi hari, siang hari atau sore hari, dan keadaannya bisa berbeda-beda untuk setiap tempat serta setiap jamnya. Sedangkan iklim merupakan keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah yang luas.
Cuaca dan iklim merupakan dua kondisi yang hampir sama tetapi berbeda pengertian, khususnya terhadap kurun waktu. Cuaca merupakan bentuk awal yang dihubungkan dengan penafsiran dan pengertian akan kondisi fisik udara sesaat pada suatu lokasi dan suatu waktu, sedangkan iklim merupakan kondisi lanjutan dan merupakan kumpulan dari kondisi cuaca yang kemudian disusun dan dihitung dalam bentuk rata-rata kondisi cuaca dalam kurun waktu tertentu (Winarso, 2003). Menurut Rafi’i (1995) Ilmu cuaca atau meteorologi adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji peristiwa-peristiwa cuaca dalam jangka waktu dan ruang terbatas, sedangkan ilmu iklim atau klimatologi adalah ilmu pengetahuan yang juga mengkaji tentang gejala-gejala cuaca tetapi sifat-sifat dan gejala-gejala tersebut mempunyai sifat umum dalam jangka waktu dan daerah yang luas di atmosfer permukaan bumi.
Trewartha and Horn (1995) mengatakan bahwa iklim merupakan suatu konsep yang abstrak, dimana iklim merupakan komposit dari keadaan cuaca hari ke hari dan elemen-elemen atmosfer di dalam suatu kawasan tertentu dalam jangka waktu yang panjang. Iklim bukan hanya sekedar cuaca rata-rata, karena tidak ada konsep iklim yang cukup memadai tanpa ada apresiasi atas perubahan cuaca harian dan perubahan cuaca musiman serta suksesi episode cuaca yang ditimbulkan oleh gangguan atmosfer yang bersifat selalu berubah, meski dalam studi tentang iklim penekanan diberikan pada nilai rata-rata, namun penyimpangan, variasi dan keadaan atau nilai-nilai yang ekstrim juga mempunyai arti penting.
B.       UNSUR – UNSUR CUACA DAN IKLIM
Ada beberapa unsur yang mempengaruhi keadaan cuaca dan iklim suatu daerah atau wilayah, yaitu: suhu atau temperatur udara, tekanan udara, angin, kelembaban udara, dan curah hujan. Berikut adalah penjelasan dari unsur-unsur tersebut.
a.         Suhu atau Temperatur Udara
Suhu atau temperatur udara adalah derajat panas dari aktivitas molekul dalam atmosfer atau udara yang timbul karena adanya radiasi panas matahari yang diterima bumi. Tingkat penerimaan panas oleh bumi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
§   Sudut datang sinar matahari, yaitu sudut yang dibentuk oleh permukaan bumi dengan arah datangnya sinar matahari. Makin kecil sudut datang sinar matahari, semakin sedikit panas yang diterima oleh bumi dibandingkan sudut yang datangnya tegak lurus.
§   Lama waktu penyinaran matahari, makin lama matahari bersinar, semakin banyak panas yang diterima bumi.
§   Keadaan muka bumi (daratan dan lautan), daratan cepat menerima panas dan cepat pula melepaskannya, sedangkan sifat lautan kebalikan dari sifat daratan.
§   Banyak sedikitnya awan, ketebalan awan mempengaruhi panas yang diterima bumi. Makin banyak atau makin tebal awan, semakin sedikit panas yang diterima bumi.
Persebaran suhu atau temperatur udara dapat dibedakan menjadi dua, yaitu persebaran horizontal dan vertikal. Untuk lebih jelasnya dapat diihat pada uraian berikut:
1)        Persebaran suhu atau temperatur udara horizontal.
Suhu atau temperatur udara di permukaan bumi untuk berbagai tempat tidak sama. Untuk mempermudah membandingkannya, maka dibuat peta isotherm. Isotherm yaitu garis khayal dalam peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai suhu atau temperatur udara rata-rata sama. Persebaran horizontal secara tidak teratur dipengaruhi oleh kondisi lingkungannya, misalnya perbedaan suhu atau temperatur udara daratan dan lautan. Ada berbagai macam isotherm, yaitu isotherm bulan Januari, isotherm bulan Juli, dan isotherm tahunan.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah uraian dari masing-masing isotherm.
§   Isotherm bulan Januari, yaitu tempat-tempat yang terdingin di belahan bumi utara karena pada waktu itu matahari berada di belahan bumi selatan. Contoh daerah yang terdingin antara lain Siberia dan Greenland, sedangkan daerah yang terpanas antara lain Afrika Selatan dan Argentina.
§   Isotherm bulan Juli, yaitu daerah-daerah yang terdingin di belahan bumi selatan seperti Australia Utara, dan daerah terpanas di belahan bumi utara seperti Arab Persia.
§   Isotherm tahunan, yaitu garis di peta yang menghubungkan tempat-tempat yang sama temperatur rata-ratanya dalam satu tahun. Daerah ini berada di sebelah utara dan selatan equator/khatulistiwa (22°LU/LS), yaitu dari Meksiko, Venezuela, Sahara, dan Dakan.
2)        Persebaran suhu atau temperatur udara vertikal
Semakin tinggi, suhu atau temperatur udara akan semakin turun. Secara umum, setiap naik 100 meter, suhu atau temperatur udara turun 0,5°C. Ketentuan ini tergantung pada letak dan ketinggian suatu tempat. Adanya perairan, seperti selat dan laut sangat besar peranannya pada pengendalian suhu atau temperatur, sehingga tidak terjadi perbedaan suhu terendah dan suhu tertinggi yang sangat besar. Dengan bervariasinya persebaran suhu atau temperatur udara baik secara horizontal maupun vertikal, maka dapat terjadi gejala-gejala cuaca, kabut, dan awan
b.         Tekanan Udara
Selain suhu atau temperatur udara, unsur cuaca dan iklim yang lain adalah tekanan udara. Tekanan udara adalah suatu gaya yang timbul akibat adanya berat dari lapisan udara. Besarnya tekanan udara di setiap tempat pada suatu saat berubah-ubah. Makin tinggi suatu tempat dari permukaan laut, makin rendah tekanan udaranya. Hal ini disebabkan karena makin berkurangnya udara yang menekan. Besarnya tekanan udara diukur dengan barometer dan dinyatakan dengan milibar (mb).
Tekanan udara dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
1)      Tekanan udara tinggi, lebih dari 1013 mb.
2)      Tekanan udara rendah, kurang dari 1013 mb.
3)      Tekanan di permukaan laut, sama dengan 1013 mb.
c.         Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari daerah bertekanan udara tinggi ke daerah bertekanan udara rendah. Ada beberapa hal penting yang perlu diketahui tentang angin, yaitu meliputi:
1)        Kecepatan Angin
Kecepatan angin dapat diukur dengan suatu alat yang disebut Anemometer. Kecepatan angin dapat ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain:
a)        Besar kecilnya gradien barometrik.
Gradien Barometrik, yaitu angka yang menunjukkan perbedaan tekanan udara melalui dua garis isobar pada garis lurus, dihitung untuk tiap-tiap 111 km (jarak 111 km di equator 1( atau 1/360 x 40.000 km = 111 km). Menurut hukum Stevenson bahwa kecepatan angin bertiup berbanding lurus dengan gradien barometriknya. Semakin besar gradien barometriknya, semakin besar pula kecepatannya.
b)        Relief Permukaan Bumi
Angin bertiup kencang pada daerah yang reliefnya rata dan tidak ada rintangan. Sebaliknya bila bertiup pada daerah yang reliefnya besar dan rintangannya banyak, maka angin akan berkurang kecepatannya.
c)        Ada Tidaknya Tumbuh-tumbuhan
Banyaknya pohon-pohonan akan menghambat kecepatan angin dan sebaliknya, bila pohon-pohonannya jarang maka sedikit sekali memberi hambatan pada kecepatan angin.
d)        Tinggi dari Permukaan Tanah
Angin yang bertiup dekat dengan permukaan bumi akan mendapatkan hambatan karena bergesekan dengan muka bumi, sedangkan angin yang bertiup jauh di atas permukaan bumi bebas dari hambatan-hambatan.
2)        Kekuatan Angin
Kekuatan angin ditentukan oleh kecepatannya, makin cepat angin bertiup maka makin tinggi/besar kekuatannya. Pada tahun 1804 Beaufort seorang Laksamana Inggris telah membuat daftar kekuatan dan kecepatan angin yang digunakannya untuk pelayaran. Daftar tersebut kini masih tetap digunakan secara internasional.

Kekuatan angin
kecepatan angin
nama
keterangan
Skala beaufort
m/dt
Km/jam
0
0,0–0,5
0–1
Angin reda
Tiang asap tegak
1
0,6–1,7
2–6
Angin sepoi-sepoi
Tiang asap miring
2
1,8–3,3
7–12
Angin lemah
Daun-daun bergerak
3
3,4–5,2
13–18
Angin sedang
Ranting-ranting bergerak
4
5,3–7,4
19–26
Angin tegang
Dahan-dahan bergerak
5
7,5–9,8
27–35
Angin keras
Batang pohon bergerak

6
9,9–12,4
36–44
Angin keras sekali
Batang pohon besar bergerak
7
12,5–15,2
45–54
Angin ribut
Dahan–dahan patah
8
15,3–18,2
55–65
Angin ribut hebat
Pohon–pohon kecil patah
9
18,3–21,5
66–77
Angin badai
Pohon–pohon besar patah
10
21,6–25,1
78–90
Angin badai hebat
Rumah–rumah roboh
11
25,2–29,0
91–104
Angin taifun
Benda berat beterbangan
12
29 ke atas
105 ke atas
Angin taifun hebat
Benda berat beterbangan hingga beberapa KM
3)        Arah Angin
Menurut seorang ahli meteorologi bangsa Belanda yang bernama Buys Ballot mengemukakan hukumnya yang berbunyi: Udara mengalir dari daerah maksimum ke daerah minimum. Pada belahan utara bumi, udara/angin berkelok ke kanan dan di belahan selatan berkelok ke kiri. Pembelokan arah angin terjadi karena adanya rotasi bumi dari barat ke timur dan karena bumi bulat. Dalam mempelajari cuaca, diantaranya perlu mengetahui arah angin. Arah angin dapat diketahui melalui arah baling-baling angin.
4)        Macam-macam Angin
Angin dapat digolongkan menjadi 3 macam, yaitu:
a)        Angin tetap, yaitu angin yang arah tiupnya tetap sepanjang tahun, seperti:
§  Angin passat, yaitu angin yang bertiup terus menerus dari daerah maksimum subtropis utara dan selatan (30°-40°) menuju ke minimum khatulistiwa.
§  Angin barat, yaitu angin antipassat (angin yang berhembus di atas angin passat pada ketinggian 30 km dan arahnya berlawanan dengan angin passat).
§  Angin timur, yaitu angin yang bertiup dari kedua daerah maksimum kutub menuju daerah minimum subpolar (lintang 66 1/2°C LU dan LS°.
b)        Angin periodik. Angin ini dibagi menjadi:
§  Angin periodik harian meliputi angin darat dan angin laut; angin gunung dan angin lembah.
§  Angin periodik setengah tahunan, disebut juga dengan angin muson (musim).
c)        Angin lokal, yaitu angin yang bertiup pada daerah tertentu dan waktu tertentu. Misalnya : angin kumbang, angin fohn, angin brubu, angin bahorok, angin gending, dan lain-lain.
d.        Kelembaban Udara
Unsur keempat yang dapat berpengaruh terhadap cuaca dan iklim di suatu tempat adalah kelembaban udara. Kelembaban udara adalah banyaknya uap air yang terkandung dalam massa udara pada saat dan tempat tertentu. Alat untuk mengukur kelembaban udara disebut psychrometer atau hygrometer. Kelembaban udara dapat dibedakan menjadi:
1)        Kelembaban mutlak atau kelembaban absolut, yaitu kelembaban yang menunjukkan berapa gram berat uap air yang terkandung dalam satu meter kubik (1 m3) udara.
2)        Kelembaban nisbi atau kelembaban relatif, yaitu bilangan yang menunjukkan berapa persen perbandingan antara jumlah uap air yang terkandung dalam udara dan jumlah uap air maksimum yang dapat ditampung oleh udara tersebut.

e.         Curah Hujan
Curah hujan adalah jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu tertentu. Alat untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut Rain Gauge. Curah hujan diukur dalam harian, bulanan, dan tahunan. Curah hujan yang jatuh di wilayah Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
1)      Bentuk medan atau topografi;
2)      Arah lereng medan;
3)      Arah angin yang sejajar dengan garis pantai; dan
4)      Jarak perjalanan angin di atas medan datar.
Hujan adalah butiran-butiran air yang dicurahkan dari atmosfer turun ke permukaan bumi. Sedangkan garis yang menghubungkan tempat-tempat di peta yang mendapat curah hujan yang sama disebut isohyet. Berdasarkan butiran yang dicurahkan dan asal terjadinya, hujan dapat digolongkan menjadi 2 macam, yaitu:
1)                 Berdasarkan butiran-butiran yang dicurahkan, hujan dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
§  Hujan gerimis atau drizzle. Hujan ini mempunyai diameter butiran-butiran kurang dari 0,5 mm.
§  Hujan salju atau snow. Hujan salju terdiri dari kristal-kristal es yang temperaturnya berada di bawah titik beku.
§  Hujan batu es. Hujan ini berbentuk curahan es yang turun di dalam cuaca panas dari awan yang temperaturnya di bawah titik beku.
§  Hujan deras atau rain, yaitu curahan air yang turun dari awan yang temperaturnya di atas titik beku dan butirannya sebesar 7 mm.
2)        Berdasarkan asal terjadinya, hujan dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
§  Hujan front, yaitu terjadi karena pertemuan dua jenis udara yang berbeda temperatur, yakni udara panas/lembab dengan udara dingin sehingga berkondensasi dan turun hujan.
§  Hujan konveksi atau hujan zenith, yaitu terjadi karena arus konveksi yang menyebabkan uap air di khatulistiwa naik secara vertikal, karena pemanasan air laut terus menerus lalu mengalami kondensasi dan turun sebagai hujan.
§  Hujan orografi atau hujan gunung, yaitu terjadi dari udara yang mengandung uap air dipaksa oleh angin mendaki lereng pegunungan berkondensasi dan turun sebagai hujan.
§  Hujan buatan, yaitu dibuat dengan cara menggunakan garam-garaman untuk merangsang awan hingga uap air di udara dengan ketinggian 3000 kaki lebih cepat berkondensasi menjadi air dan turun sebagai hujan.
C.      PEMBAGIAN IKLIM
Iklim di suatu daerah berkaitan erat dengan letak garis lintang dan ketinggiannya di muka bumi. Berdasarkan letak garis lintang dan ketinggian tersebut, maka iklim dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu iklim matahari dan iklim fisis.
a.         Iklim Matahari
Iklim matahari didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Untuk lebih memperdalam pemahaman tentang pembagian iklim matahari tersebut dapat di lihat pada uraian berikut:
1)        Iklim Tropis
Iklim tropis terletak antara 0o-231/2o LU/LS dan hampir 40 % dari permukaan bumi. Ciri-ciri iklim tropis adalah sebagai berikut:
§   Suhu udara rata-rata tinggi, karena matahari selalu vertikal. Umumnya suhu udara antara 20-23oC. Bahkan di beberapa tempat rata-rata suhu tahunannya mencapai 30oC.
§  Amplitudo suhu rata-rata tahunan kecil. Di kwatulistiwa antara 1–5oC, sedangkan ampitudo hariannya lebih besar.
§  Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara perlahan dan beraturan.
§  Hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah lain di dunia.
2)        Iklim Sub Tropis
Iklim sub tropis terletak antara 231/2o- 40oLU/LS. Daerah ini merupakan peralihan antara iklim tropis dan iklim sedang. Ciri-ciri iklim sub tropis adalah sebagai berikut:
§  Batas yang tegas tidak dapat ditentukan dan merupakan daerah peralihan dari daerah iklim tropis ke iklim sedang.
§  Terdapat empat musim, yaitu musim panas, dingin, gugur, dan semi. Tetapi musim dingin pada iklim ini tidak terlalu dingin. Begitu pula dengan musim panas tidak terlalu panas.
§  Suhu sepanjang tahun menyenangkan. Maksudnya tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
§  Daerah sub tropis yang musim hujannya jatuh pada musim dingin dan musim panasnya kering disebut daerah iklim Mediterania, dan jika hujan jatuh pada musim panas dan musim dinginnya kering disebut daerah iklim Tiongkok.
3)        Iklim Sedang
Iklim sedang terletak antara 40o- 661/2oLU/LS. Ciri-ciri iklim sedang adalah sebagai berikut:
§  Banyak terdapat gerakan-gerakan udara siklonal, tekanan udara yang sering berubah-ubah, arah angin yang bertiup berubah-ubah tidak menentu, dan sering terjadi badai secara tiba-tiba.
§  Amplitudo suhu tahunan lebih besar dan amplitudo suhu harian lebih kecil dibandingkan dengan yang terdapat pada daerah iklim tropis.
4)   Iklim Dingin (Kutub)
Iklim dingin terdapat di daerah kutub. Oleh sebab itu iklim ini disebut pula sebagai iklim kutub. Iklim dingin dapat dibagi dua, yaitu iklim tundra dan iklim es. Ciri-ciri iklim tundra adalah sebagai berikut:
§  Musim dingin berlangsung lama.
§   Musim panas yang sejuk berlangsung singkat.
§  Udaranya kering.
§  Tanahnya selalu membeku sepanjang tahun.
§   Di musim dingin tanah ditutupi es dan salju.
§   Di musim panas banyak terbentuk rawa yang luas akibat mencairnya es di permukaan tanah.
§   Vegetasinya jenis lumut-lumutan dan semak-semak.
§   Wilayahnya meliputi: Amerika utara, pulau-pulau di utara Kanada, pantai selatan Greenland, dan pantai utara Siberia.
Sedangkan ciri-ciri iklim es atau iklim kutub adalah sebagai berikut:
§  Suhu terus-menerus rendah sekali sehingga terdapat salju abadi.
§  Wilayahnya meliputi: kutub utara, yaitu Greenland (tanah hijau) dan Antartika di kutub selatan.
b.         Iklim Fisis
Apa yang dimaksud dengan iklim fisis. Iklim fisis adalah menurut keadaan atau fakta sesungguhnya di suatu wilayah muka bumi sebagai hasil pengaruh lingkungan alam yang terdapat di wilayah tersebut. Misalnya, pengaruh lautan, daratan yang luas, relief muka bumi, angin, dan curah hujan. Iklim fisis dapat dibedakan menjadi iklim laut, iklim darat, iklim dataran tinggi, iklim gunung/pegunungan dan iklim musim (muson).
1)        Iklim laut (Maritim)
Iklim laut berada di daerah (1) tropis dan sub tropis; dan (2) daerah sedang. Keadaan iklim di kedua daerah tersebut sangat berbeda. Ciri iklim laut di daerah tropis dan sub tropis sampai garis lintang 40o, adalah sebagai berikut:
a)      Suhu rata-rata tahunan rendah;
b)      Amplitudo suhu harian rendah/kecil;
c)      Banyak awan, dan
d)     Sering hujan lebat disertai badai.
Ciri-ciri iklim laut di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:
a)      Amplitudo suhu harian dan tahunan kecil;
b)      Banyak awan;
c)      Banyak hujan di musim dingin dan umumnya hujan rintik-rintik;
d)     Pergantian antara musim panas dan dingin terjadi tidak mendadak dan tibatiba.
2)        Iklim Darat (Kontinen)
Iklim darat dibedakan di daerah tropis dan sub tropis, dan di daerah sedang. Ciri-ciri iklim darat di daerah tropis dan sub tropis sampai lintang 400, yaitu sebagai berikut:
a)      Amplitudo suhu harian sangat besar sedang tahunannya kecil; dan
b)      Curah hujan sedikit dengan waktu hujan sebentar disertai taufan.
Ciri iklim darat di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:
a)      Amplitudo suhu tahunan besar;
b)      Suhu rata-rata pada musim panas cukup tinggi dan pada musim dingin rendah; dan
c)      Curah hujan sangat sedikit dan jatuh pada musim panas.
3)        Iklim Dataran Tinggi
Iklim ini terdapat di dataran tinggi dengan ciri-ciri, adalah sebagai berikut:
a)      Amplitudo suhu harian dan tahunan besar;
b)      Udara kering,
c)      Lengas (kelembaban udara) nisbi sangat rendah; dan
d)     Jarang turun hujan.
4)        Iklim Gunung
Iklim gunung terdapat di dataran tinggi, seperti di Tibet dan Dekan. Ciri-cirinya, yaitu sebagai berikut:
a)      Amplitudo suhu lebih kecil dibandingkan iklim dataran tinggi;
b)      Terdapat di daerah sedang;
c)      Amplitudo suhu harian dan tahunan kecil;
d)     Hujan banyak jatuh di lereng bagian depan dan sedikit di daerah bayangan hujan;
e)      Kadang banyak turun salju.
5)        Iklim Musim (Muson)
Iklim ini terdapat di daerah yang dilalui iklim musim yang berganti setiap setengah tahun. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
a)      Setengah tahun bertiup angin laut yang basah dan menimbulkan hujan;
b)      Setengah tahun berikutnya bertiup angin barat yang kering dan akan menimbulkan musim kemarau.
D.      PERANAN IKLIM DAN CUACA BAGI KEHIDUPAN
Perlu diketahui bahwa iklim dan cuaca merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Karena iklim mempunyai peranan yang besar terhadap kehidupan seperti dalam bidang pertanian, transportasi atau perhubungan, telekomunikasi, dan pariwisata. Untuk mengetahui peranan apa saja yang diberikan dapat disimak uraian berikut.
a.         Peranan Iklim Di Bidang Pertanian
Di Indonesia yang sebagian besar penduduknya masyarakat agraris yang bergerak di sektor pertanian, sifat-sifat iklim seperti suhu, curah hujan, dan musim sangat berpengaruh terhadap kehidupannya. Faktor-faktor iklim seperti cuaca dan iklim benar-benar dipertimbangkan dalam mengembangkan pertanian. Kondisi suhu, curah hujan dan pola musim sangat menentukan kecocokan dan optimalisasi pembudidayaan tanaman pertanian. Begitu pula di bidang perikanan atau kelautan, faktor iklim seperti cuaca, suhu, dan musim sangat berpengaruh, baik terhadap para nelayan maupun ikan yang akan di tangkap. Pada umumnya para nelayan mengerti benar tentang keadaan cuaca, terutama yang behubungan dengan angin dan musim. Dengan pengetahuan yang dimiliki mereka tahu kapan datangnya angin musim barat dan angin musim timur. Pada saat berhembus angin barat mereka sangat berhati-hati dalam menangkap ikan di laut. Karena musim angin barat sering menimbulkan gelombang besar yang membahayakan mereka. Dan mereka juga tahu mengenai tanda-tanda alam seperti akan datangnya badai yang besar, sehingga mereka tidak akan turun ke laut untuk menangkap ikan.
b.         Peranan Iklim Di Bidang Transportasi
Faktor-faktor cuaca dan iklim mempunyai peranan yang besar tehadap bidang transportasi. Seperti cuaca, suhu, arah dan kecepatan angin, awan, dan kabut sangat mempengaruhi kelancaran jalur penerbangan. Selain berpengaruh terhadap penerbangan, faktor cuaca dan iklim berpengaruh pula terhadap transportasi laut. Seperti arah dan kecepatan angin, tinggi gelombang, badai dan lain-lain.
c.         Peranan Iklim untuk Telekomunikasi
Faktor cuaca dan iklim berpengaruh pula terhadap bidang telekomunikasi. Seperti arus angin dapat dimanfaatkan untuk berkomunikasi antar daerah dengan menggunakan telepon angin. Tentunya Anda sudah mengetahui pula bahwa cuaca dan iklim merupakan akibat dari proses-proses yang terjadi di atmosfer atau lapisan udara. Lapisan udara yang menyelebungi bumi terdiri dari beberapa lapisan, di antaranya terdapat lapisan ionosfer. Lapisan ini mengandung partikel-partikel yang mengalami ionisasi sehingga bermuatan listrik. Dengan adanya lapisan ionosfer ini, maka siaran radio dan televisi dapat di dengar dan dilihat dimana-mana.
d.        Peranan Iklim untuk Pariwisata
Faktor cuaca dan iklim berpengaruh pula terhadap bidang pariwisata. Seperti cuaca cerah, banyak cahaya matahari, kecepatan angin, udara sejuk, kering, panas, dan sebagainya sangat mempengarui terhadap pelaksanaan wisata, baik wisata darat maupun laut. Dengan kondisi seperti yang telah disebutkan, maka pelaksanaan wisata akan semakin dinikmati.
E.       PERUBAHAN IKLIM
Trenberth, Houghton and Filho (1995) dalam Hidayati (2001) mendefinisikan perubahan iklim sebagai perubahan pada iklim yang dipengaruhi langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia yang merubah komposisi atmosfer yang akan memperbesar keragaman iklim teramati pada periode yang cukup panjang. Menurut Effendy (2001) salah satu akibat dari penyimpangan iklim adalah terjadinya fenomena El-Nino dan La-Nina. Fenomena El-Nino akan menyebabkan penurunan jumlah curah hujan jauh di bawah normal untuk beberapa daerah di Indonesia. Kondisi sebaliknya terjadi pada saat fenomena La-Nina berlangsung.
Fenomena perubahan iklim yang saat ini hangat dibicarakan adalah fenomena global warming yang merupakan peningkatan suhu rata – rata bumi akibat akumulasi gas CO2 yang berlebih dalam atmosfer sehingga memerangkap panas matahari yang seharusnya dipantulkan dan dilepas ke luar angkasa. Dengan meningkatknya suhu bumi ini, dapat mencairkan gunung – gunung es di bagian kutub yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut yang membahayakan pemukiman sekitar pantai. Selain itu, meningkatnya suhu bumi juga mengacaukan iklim dan memperparah fenomena lain seperti la-nina dan el-nino. Contoh konkrit saat ini bahwa dengan adanya la-nina yang berkepanjangan mengakibatkan curah hujan yang tinggi sepanjang tahun sehingga mengganggu berbagai sektor kehidupan manusia seperti pertanian dan perhubungan.
Hal ini diperparah dengan rusaknya lapisan ozon akibat pemakaian zat – zat yang dapat merusak lapisan ozon misalnya CFC. Dengan rusaknya lapisan ozon, sinar ultra violet matahari dapat dengan lebih bebas memasuki bumi yang membawa dampak buruk bagi lingkungan hidup dan manusia itu sendiri.
BAB III
PENUTUP
A.      KESIMPULAN
Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat. Cuaca itu terbentuk dari gabungan unsur cuaca dan jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja. Misalnya: pagi hari, siang hari atau sore hari, dan keadaannya bisa berbeda-beda untuk setiap tempat serta setiap jamnya. Sedangkan iklim merupakan keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah yang luas.
Iklim dan cuaca tak lepas dari konsep–konsep fisika yang terjadi di dalamnya. Misalnya suhu udara, tekanan udara, kecepatan angin, intensitas penyinaran matahari dan sebagainya, semuanya merupakan konsep–konsep fisika yang berpengaruh penting dalam keadaan cuaca dan iklim.
Iklim dan cuaca merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Karena iklim mempunyai peranan yang besar terhadap kehidupan seperti dalam bidang pertanian, transportasi atau perhubungan, telekomunikasi, dan pariwisata. Tetapi akhir – akhir ini keadaan iklim makin tak menentu dengan adanya fenomena pemanasan global atau global warming yang membawa dampak buruk bagi kehidupan manusia. Dengan meningkatnya suhu bumi, akan mencairkan es di kutub yang mengakibatkan peningkatan permukaan laut dan membahayakan lingkungan pantai, mengganggu keadaan iklim dan cuaca seperti terganggunya curah hujan yang tentu saja sangat merugikan bagi berbagai sektor kehidupan seperti pertanian dan perhubungan.
B.       SARAN
Saran yang dapat saya kemukakan lewat makalah ini adalah sebagai berikut :
a)         Untuk bisa memahami permasalahan cuaca dan iklim terlebih dahulu kita harus mengetahui apa itu cuaca dan iklim, serta apa sajakah unsur-unsur cuaca dan iklim.
b)        Pemahaman yang mendalam tentang angin, jenis-jenis angin yang ada di dunia, dan arah pergerakan angin sangat penting untuk dapat memahami secara mendalam dalam subjek ini.
DAFTAR PUSTAKA
1.        Drs, Amir Syarifudin, dkk. 1996. Sains geografi 1. Jakarta: Bumi Aksara.
2.        Marvin, Chris, dkk. 2008. Cuaca dan iklim.
3.        Drs, Sarjani. 2009. Cuaca dan iklim.



 
 

No comments:

Post a Comment