
Dosen FISIP UIN Syarif Hidayatullah yang juga Direktur
Eksekutif IndoStrategi, Andar Nubowo, menegaskan wajah DPR mendatang
akan sangat mengerikan karena sekitar 30 persen diisi oleh anggota Dewan
yang terpilih karena mengandalkan money politic (politik uang).
"Mereka yang 30 persen ini tidak mengharamkan money politic," kata
Andar dalam Talk Show DPD RI bertopik "Peta Politik di Senayan
PascaPemilu" di gedung DPD/MPR RI Jakarta, Jumat (25/4/2014).
Menurut dia selama ini banyak pihak melihat DPR diidentikkan dengan
persoalan korupsi, money politic, dan sebagainya dalam proses-proses
legislasi 2009-2014 kita sudah mempersepsikan DPR sebagai lembaga yang
paling korupsi.
"Dengan fakta-fakta Pemilu Legislatif yang kemarin betapa politik
uang begitu kuat, maka tantangan DPR ke depan adalah lebih berat
daripada DPR sekarang, terutama terkait dengan isu-isu korupsi, money
politics dan sebagainya," katanya.
Belum lagi, menurut Andar, bicara masalah kompetensi anggota Dewan,
karena yang dipilih dari 30 persen kebanyakan mereka adalah orang yang
hanya punya uang atau punya popularitas tanpa mempunyai basis
pengetahuan atau kompetensi untuk menjalankan fungsinya sebagai anggota
DPR nanti.
"Di samping itu kita melihat aktivis-aktivis yang punya integritas
itu gagal kembali ke Senayan. Ini bagaimanapun turut mengubah wajah DPR
ke depan," kata Andar.
Dikatakan ini yang membahayakan bagi demokrasi Indonesia ke depan.
"Kita sudah capek-capek tahun 98 membangun demokrasi, membangun
Indonesia menjadi lebih baik ke arah demokrasi tetapi pada faktanya
demokrasi dirusakkan oleh persoalan-persoalan sistem politik
proporsional terbuka. kemudian ada kultur politik yang masih feodal,
yang masih mendewakan uang," kata dia.
No comments:
Post a Comment